Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Benda Asing Masuk di Hidung Sikecil

17 Juli 2012   19:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:51 9708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panik dan gemetar itulah yang saya rasakan ketika si kecil berkata bahwa hidungnya kemasukan kancing baju. Haaaaaaaaaa kok bisa sih emangnya kancing bajunya sebesar apa kok bisa masuk? mungkin para kompasianer bertanya tanya seperti itu, apalagi saya yang sedang mengalami kejadian itu. Antara kaget, terkejut dan gak percaya pikiran saya melayang pada tempo dulu saat teman kecil saya pernah kemasukan butiran jagung. Saat ia memakan jagung yang sudah dilepas menjadi butiran-butiran ia raup ditanganya dan memasukan kedalam mulutnya sambil mendongakkan kepalanya. Ternyata salah satu butiran jagung masuk kedalam hidungnya. Saat diambil paksa butiran jagung tersebut dari dalam hidungnya ternyata ia bergerak dan butiran jagung semakin masuk kedalam. Entah bagaimana kelanjutanya yang saya tahu ia harus menjalankan oprasi. Hal itulah yang sangat saya takutkan jika menimpah putri kecil saya yang berusia 3 tahun.

Sebenernya selama ini saya selalu menjauhkan dari jangkauan kedua putri saya dari benda-benda yang membahayakan mereka. Tapi hari ini karena kami sedang berada di tanah air dan kami tinggal dirumah budenya maka saya tidak terlalu memperhatikan hal ini.

Setelah saya cek dan lihat dihidungnya tidak tampak ada kancing baju, tapi saya sangat yakin dan percaya sekali dengan ucapan si kecil karena selama ini apa yang ia ucapkan selalu benar. Tidak menunggu lama saya langsung membawanya ke RS terdekat, langsung saya bawa sikecil keruang UGD karena saya rasa ini adalah keadaan yang sangat darurat. Yang sangat saya khawatirkan adalah jika kancing baju tersebut masuk kedalam saluran paru-parunya. Si kecil tidak rewel ia biasa-biasa bahkan masih terlihat ceria, setelah diperiksa dokter hanya dengan mengunakan senter yang besar ia melihat hidung putri saya. Dokter tersebut hanya berkata "gak mungkin bu kancing baju masuk kehidung putri ibu, kalaupun masuk putri ibu pasti rewel dan napasnya terlihat susah" ucap dokter di UGD tersebut.

"Dok, maaf putri saya selama ini kalau bicara selalu benar dan saya sangat percaya dengan ucapanya kalau kata ia masuk ya benar masuk." kemudian saya berkata dengan si kecil ' Kei, hidungnya ada apanya?"

"Hidung Keikei ada kancingnya ma, gak enak. Keikei cuma cium kancingnya gak taunya masuk." ucapnya

Sementara itu dokter gak memeriksa lagi ia gak percaya dengan ucapan putri saya. "Dok saya sebagai ibu tentu percaya sekali dengan ucapan putri saya karena selama ini apa yang ia katakan selalu benar, agar hati saya tenang saya ingin memastikan benar kalau hidung putri saya tidak ada apa-apanya. Saya minta disini ada dokter THT tidak, tolong rujuk kami kesana?"

"Saya rasa putri ibu berbohong." ucap dokter tersebut

"Berbohong atau tidak yang penting saya ingin sekali memastikan kebenaran ucapan putri saya, agar hati saya tenang dok."

"Kalau gitu ibu kebagian pendaftaran dan daftar saja ke dokter THT." ucap dokter

Dari ruang UGD saya langsung ke tempat pendaftaran pasien, dari sana ternyata kami dapat urutan ke 11. Hati saya gak karu-karuan, antara cemas dan panik sementara tangan saya gemetaran. Tapi ketika saya lihat putri saya tak menunjukan tanda-tanda yang mencemaskan ia tetap ceria. Sesekali ia hanya berkata "Ma hidung Keikei gak enak, ada kancing ma."

"Ia sabar ya sayang nanti diambil kancingnya sama pak dokter."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun