Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bedug Pendowo Purworeja adalah Bedug yang Terbesar

13 Oktober 2011   18:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:59 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_136719" align="aligncenter" width="660" caption="Bedug Pendowo atau Bedug Kiai Bagelen koleksi Pic lakeisha (pribadi)"][/caption]

Berada di Purworejo tempat orang tua saya tinggal saat ini di desa Bagelen tak ada salahnya saya mengunjungi bedug terbesar di dunia. Menurut cerita ibu saya kemarin, saat ia pulang umroh dari tanah suci ibu saya langsung pergi ke masjid Agung Darul Muttaqien tempat dimana bedug Pendowo itu berada. Maksud tujuan ibu saya ketika itu katanya ingin sujud syukur di sana kepada Yang Maha Kuasa, karena telah diberi kesempatan menginjakkan kakinya di tanah suci dan kembali ketanah air dengan selamat.

Karena rasa penasaran dan haru mendengar cerita ibu saya tersebut, saya bersama putri saya mengunjungi masjid Agung Darul Muttaqien untuk sujud syukur juga karena Yang Maha Kuasa mengijinkan saya dan keluarga untuk berlebaran di Indonesia. Cerita kepulangan saya itu bisa di baca disini heheheheh dengan harapan juga bisa selalu berlebaran di Indonesia, karena saya sangat cinta dengan Indonesia.

[caption id="attachment_136720" align="aligncenter" width="402" caption="Masjid Agung Darul Muttaqien koleksi pic lakeisha (karena datang belum waktunya sholat maka masjidnya masih di tutup)"][/caption] Jarak antara rumah dan Masjid Agung Darul Mutaqqin  itu tidak terlalu jauh karena letaknya berada disebelah barat alun-alun Purworejo. Menurut cerita orang-orang sekitar  bedug Pandowo ini bisa dikatakan terbesar di dunia karena ukurannya yang sangat besar beda dengan bedug-bedug yang ada di tanah air. Ya iyalah kalau ukurannya kecil ya pasti bukan beduk terbesar di dunia kan heheheh.

Menurut saya  tak ada salahnya juga kita orang Indonesia bilang bahwa bedug Pendowo adalah beduk terbesar di dunia walaupun semua negara belum tentu memiliki bedug heheheheh salahnya sendiri kenapa mereka gak buat bedug. Coba kalau negara lain buat belum tentu juga kan bisa buat yang besar seperti bedug Pendowo. Atau kalau negara lain bisa buat yang besarpun mereka kalah dari segi usiannya.( Maaf bukan bermaksud propokator)

Terbesar di dunia ataupun tidak itu tak jadi masalah buat saya atau kita yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menjaga dan melestarikan aset budaya negara kita, sebagai peninggalan bersejarah yang sangat berharga. Menurut ibu saya nih Beduk Pendowo tersebut saat ini hanya di tabu pada saat Sholat Jum'at serta hari-hari besar Islam saja. Konon bedug Pendowo juga sebagai saksi di hari kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 karena di tanggal itu bedug Pendowo juga di bunyikan. (kok ibu saya bisa tahu ya hihihihi padahal tahun 1945 itu ibu saya baru lahir).

[caption id="attachment_136725" align="aligncenter" width="431" caption="Hari biasa yang di pakai adalah bedug ini heheheh kecil ya (koleksi pic lakeisha)"][/caption]

Cerita dari orang-orang tua yang ada di purworejo proses pembuatan Bedug Pendowo , jaman dahulunya adalah pekerjaan yang sangat luar biasa besarnya. Beduk Pendowo ini dibuat tahun 1762 tahun jawa dan 1834 Masehi, pembuatan bedug ini adalah dengan menggunakan kayu jati yang bercabang lima. Di buat dengan cara melobangi bongkot(pangkal) kayu jati bercabang lima yang sangat langka karena usianya yang ratusan tahun. Bongkot  kayu jati tersebut berasal dari dusun Pendowo desa Bragolan kecamatan Purwodadi, sementara kulitnya adalah berasal dari kulit banteng.

Bedug Pendowo ini dibuat atas perintah seorang Bupati pertama Purworejo yaitu Kanjeng Raden Adipati Arya Cokronagoro I yang diangkat Bupati oleh pemerintah Hindia-Belanda setelah perang Diponegoro tahun 1825-1830 dengan seorang Patih (pembantu Bupati) yang bernama Raden Cokrojoyo.

Kanjeng Raden Adipati Arya Cokronagoro I  memerintahkan Tumenggung Prawironegoro Wedana Bragolan untuk membantunya dalam perancangan bedug Pendowo tersebut. Tumengung Prawironegoro Wedana Bragolan sendiri adalah adik kandung dari Kanjeng Raden Adipati Arya Cokronegoro I. Setelah di sepakati akhirnya mulailah pengerjaan pembuatan bedug tersebut di dusun Pendowo desa Bagelen Kecamatan Purwodadi karena di daerah inilah yang memiliki pohon jati bercabang lima yang telah berusia ratusan tahun.

Sementara itu kanjeng Raden Adipati Arya Cokronegoro I mengawasi juga pembuatan masjid Agung Darul Muttaqin yang merupakan tanah wakaf seluas 70 x 80 meter persegi. Masjid itu sendiri memiliki luas yang tak kurang dari 21 x 22 meter persegi dan memiliki bangunan di sisi kanan dan kiri yang berukuran 10 x 21 meter persegi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun