Tiap tahun selalu ada peringatan yang identik dengan keberadaan perempuan. Sebut saja hari Kartini, hari Ibu dan hari Perempuan sedunia yang jatuh pada hari ini, ditanggal 8 Maret. Banyaknya peringatan tersebut sudahkan menjadi momentum bersama untuk memajukan kaum perempuan dilingkup terkecil yang berada di sekitar kita? Atau jangan-jangan selama ini hanya formalitas saja sehingga kita semua lupa apa hakikat perempuan diciptakan.
Sebuah ilustrasi yang patut kita renungkan , manakala seorang perempuan curhat di media sosial betapa dirinya merasa tidak berdaya ketika sudah memiliki pasangan hidup. Beban kerja domestik seperti mengurus rumah dan anak-anak seolah menyita perhatiannya. Konon lelaki yang menjadi pasangan hidupnya tidak mau tahu dengan betapa repotnya sang perempuan. Kita tentu tidak menghendaki adanya hal yang demikian. Bukan untuk menuntut kebebasan, melainkan untuk mewujudkan kondisi yang saling memahami dan bersedia untuk berbagi peran. Sebab berawal dari situlah kesadaran gender akan muncul untuk mengharmonisasi keadaan.
Berbicara tentang pengarusutamaan gender, bukan saja sekedar membahas tentang dikotomi jenis kelamin laki-laki Vs perempuan. Gender merupakan jenis kelamin sosial dimana peran bisa saling digantikan tanpa harus membedakan mana peran perempuan yang hanya untuk perempuan, begitu juga sebaliknya. Nah berbekal semangat itulah di moment hari perempuan sedunia ini , dengan segenap kerendahan hati Ladiesiana mengajak seluruh Kompasianer tanpa membedakan jenis kelamin untuk berpartisipasi dalam event Pro kontra.
Seperti halnya Pro Kontra di Kompasiana, Ladiesiana mencoba mengakselerasi tema ini agar bisa memacu transformasi nilai dalam komunitas Ladiesiana ke depan. Tentunya, ini berdasarkan fakta sekaligus hasil evaluasi dari proses dalam komunitas selama ini. Kami sadar, sebagai komunitas yang spesifik menjadi wadah bagi perempuan yang aktif menulis di Kompasiana, masih harus terus berbenah dan melakukan sekian terobosan untuk sebuah pembenahan.
Melalui event ini, kami mengundang seluruh keluarga besar Kompasianer lintas komunitas, yang senior maupun yang newbie,laki-laki maupun perempuan untuk menuliskan opini, pendapat, saran dan masukan terkait keberadaan komunitas Ladiesiana di kompasiana. . Kali ini Ladiesiana menembus batas yang sedari awal digariskan bahwa Ladiesiana ada untuk Kompasianer perempuan saja. Atau menjadi wadah bagi konten tulisan yang membahas hal ilhwal tentang Perempuan. Sebab Berbicara tentang perempuan , tidak hanya sebatas perempuan saja bukan?. Akan lebih menarik ketika ulasan tentang perempuan justru ditulis oleh laki-laki. Sebab disitulah proses kesadaran gender melalui rasa empati, peduli dan kesediaan untuk berkolaborasi akan tumbuh bersemi.
Kiranya kutipan pemikiran berikut bisa menambah inspirasi :
Jelas sekali bahwasanya rumah tangga yang aman damai ialah gabungan di antara tegapnya laki-laki dan halusnya perempuan (Buya Hamka)
atau
Laki-laki dan perempuan adalah seperti dua sayap dari seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; Jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali. (Soekarno).
Kami tunggu ulasan dari rekan-rekan kompasianer sebanyak-banyaknya. Pendapat,Opini, Ide, Masukan dan saran dari rekan-rekan sekalian akan menjadi spirit bagi Ladiesiana untuk tumbuh berkembang bak bunga yang cantik harum mewangi dan indah dipandang. Hal berikut ini akan menjadi sempurnanya langkah Kompasianer untuk turut serta menjadikan Ladiesiana memiliki kepak sayap indah seperti dalam kutipan pemikiran Soekarno diatas :
-Ditulis di laman Kompasiana dengan Hastag Ladiesiana ,dan Hari Perempuan Sedunia
-Periode penulisan dari tanggal 8 Maret - 18 Maret 2017 pukul 23.59 WIB
-Kompasianer laki-laki yang berpartisipasi dalam event ini akan mendapat poin lebih.