Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antara Aku, Kopi dan Rindu Terlarang

2 Juni 2017   21:35 Diperbarui: 2 Juni 2017   21:39 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam ini hanya ditemani kopi dan kacang sukro
Menikmati malam Ramadan di stasiun radio
Masih terdengar lembut musik stereo
Lagu yang di putar membuatku loyo

Seruput kopi dari dalam gelas
Mengiringi penaku menari bebas
Menulis puisi dengan hati mengulas
Akan rindu yang tak terbalas

Iringan musik rindu mengalun deras
Semua bercerita rindu terlarang
Ku seka air kopi diatas kertas
Menahan hati yang sedang berperang

Rindu ini kian mengguncang hati
Robohkan benteng pertahanan diri
Sesekali aku coba melawan
Saat itu juga berkecamuk dengan lubuk.

Rindu ini patamorgana
Palsu oleh kebencianmu
Memaksa untuk terus merindumu
Meski ku tahu kau bukan milikku.

Rindu ini terlarang
Menyakitkan dan mengekang
Tuhan, Beri aku waktu..
Untuk lenyapkan bayang semu yang ada di kalbuku

Kesambi, 2 Juni 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun