Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antara Air Mata dan Laki-Laki

19 September 2017   17:55 Diperbarui: 19 September 2017   17:56 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dari balik jendela kulihat senja makin tenggelam

Cahaya terangnya kan lenyap berganti malam

Dalam kamar aku hanya bisa diam

Bersembunyi dalam bantal yang kusam

Dalam kamar nan sunyi ini

Ku tumpahkan segala beban di hati

Rasa sesal di setiap hari

Selalu berakhir dengar emosi

Tak terasa air mataku menetes di pipi

Tangisan jujur dari mata lelaki

Hatinya kian hari kian tersakiti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun