[caption caption="www.lifehacker.com.au"][/caption]Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya bisa menggapai kesuksesan. Namun sering kali, harapan tersebut seolah-olah sirna begitu mengetahui tingkatan IQ yang dimiliki anaknya berada di bawah rata-rata.
Sebenarnya, apakah IQ itu memang menjadi salah satu faktor utama penentu kesuksesan seseorang? Ataukah hal tersebut hanyalah mitos belaka yang tak bisa dibuktikan? Lalu, penting manakah IQ dengan EQ seseorang?
Untuk menjawab permasalah-permasalah tersebut, mari kita kupas tuntas mulai dari akar-akarnya.
Perbedaan IQ dengan EQ
[caption caption="hd4desktop.pw"]
Intelligence Quotient atau yang biasa disebut dengan IQ merupakan suatu indikator kecerdasan intelektual, kemampuan menganilisis, atau logika seseorang. IQ ini memiliki keterkaitan dengan keterampilan berkomunikasi, respon atau tanggapan mengenai hal-hal yang ada di sekitarnya, serta kemampuan mempelajari materi-materi bilangan seperti matematika.
IQ ini sudah dimiliki seseorang sejak lahir. Tingkatannya pun berbeda-beda. Dimulai dari tahapan terendah yaitu idiot sampai tahapan tertingginya yaitu genius. Tingkatan-tingkatan tersebut dibedakan berdasarkan nilai yang diperoleh dari tes yang sebelumnya telah dilakukan.
Emotional Quotient atau bisa juga disebut EQ adalah keahlian seseorang untuk berkomunikasi dalam dua sudut pandang yang berbeda. Kedua sudut pandang tersebut antara lain interpersonal (berarah ke dalam) dan personal (berarah ke luar).
Interpersonal merupakan keahlian dalam menerima, memahami, menghargai, menghormati, mempercayai, mempengaruhi, dan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sosial bersama orang lain. Sedangkan personal merupakan pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri, seperti halnya kesadaran diri (self awareness), penerimaan diri (self acceptance), menghargai diri sendiri (self respect), penguasaan diri (self mastery), dan lain sebagainya.
Berbeda dengan IQ, EQ bukanlah kelebihan yang sudah dimiliki sejak lahir. Tingginya EQ seseorang bisa terus dikembangkan dengan banyak melatih mengontrol emosi dalam segala hal. Misalnya, belajar memahami karakter orang lain, menjadi pribadi yang lebih sabar, dan lain sebagainya.
Kecerdasan yang Lebih Menentukan Kesuksesan
[caption caption="wallpapersquotesimage.blogspot.com"]
Dari kedua pernyataan tersebut, bisa disimpulkan bahwa kesuksesan seseorang tidak akan terbebani dengan rendahnya tingkatan IQ yang dimiliki seseorang. Justru EQ lah yang lebih berpotensi sebagai penentu kesuksesan seseorang.