Mohon tunggu...
Lyfe

Cinta untuk Mereka, Anak-anakku

21 Juni 2017   10:26 Diperbarui: 21 Juni 2017   10:31 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pict by instagram @bookforpapua

Ketahuilah bahwa Tuhan tidak pernah membedakan siapapun. Hitam, putih, keriting, lurus, semuanya sempurna dimata Tuhan.

Gambar ini mewakili perasaan saya, dimana saya menyukai dunia anak-anak. 

Sebelumnya, perkenalkan nama saya Wahyuni Nur Fajriah (Ibu saya Enrekang, Bugis. Bapak saya Malang, Jawa Timur) dimana mereka adalah anak asli papua. Mengapa? Ibu saya lahir di Jayapura, Papua dan Bapak saya lahir di Teminabuan, Sorong Selatan. 

Saya sendiri dilahirkan di Kota Sorong, Papua Barat. Bagaimana? Asli papua kan kita? hehe

Ditambah lagi kita tinggal di daerah yang hampir semua tetangga kita orang papua, jadi sangat jelas bahwa meskipun kita berbeda tetapi kita tetap satu.

Mochammad Taufik, Guru dalam hidup saya. Beliau mengajarkan tentang kerasnya kehidupan di papua, mulai dari pedalaman "Bamosbama" sampai menetap di kota sorong. Menjalani asam manis pahitnya kehidupan dari tahun ke tahun. Alhamdulillah, Bapak menjadi seorang Guru di SD INPRES 66 Puncak Cendrawasih, Kampung Baru Kota sorong dimana satu-satunya guru yang orang jawa. 

Sekilas: Saya sendiri mengikuti jejak bapak saya, yaitu menjadi GURU SD, mengambil jurusan PGSD di STKIP Muhammadiyah Sorong. Sebelumnya sama sekali tidak ada niat untuk melanjutkan sekolah, di dalam pikiran hanya pengen jalan-jalan. 

Tapi, setelah otak saya terbuka saya mikir lagi hidup kedepan pasti akan lebih sulit dari ini. Bila saya hidup hanya untuk jalan-jalan, saya hanya akan menghabiskan uang orang tua saya. Tetapi bila saya melanjutkan sekolah, saya akan disekolahkan dengan uang orang tua saya dan akan menghasilkan Ijasah S1, setelah itu akan lebih mudah mencari uang. 

Dan, akhirnya saya melanjutkan sekolah saya. Selain itu, memang dari dulu saya sudah menyukai dunia anak-anak. Karena dari mereka saya belajar bahwa dalam kehidupan anak-anak ada warna yang bisa menjamin kebahagiaan kita.

Semoga suatu saat saya menjadi Guru yang berguna bagi nusa dan bangsa dan semoga Tuhan, orang tua dan orang-orang yang saya sayangi bisa bangga dengan semua karyaku nanti.

Cinta saya kepada anak-anak besar, jika tuhan ijinkan saya untuk hidup 100 tahun lagi. Dalam hati saya, ingin sekali membuat sekolah dimana isinya hanya anak-anak "aminnnnnn"

Tuhan tidak tidak pernah membedakan siapapun, kita lah yang membuatnya berbeda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun