Mohon tunggu...
Mboten Wonten
Mboten Wonten Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Anti Kekerasan-Suka Musik Metal-Anti Diskriminasi-Anti Rokok-Anti Miras-Anti Narkoba-Pro Kasih Sayang-Pro Ateis-Vegetarian-Pendonor Darah.\r\n\r\n\r\nsurat elektronik :mbotenmboten@yahoo.com\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

LHI Sang Bandot Ustadznya Darin Sang Pustun?

23 Mei 2013   21:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:07 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dari percakapan telepon antara LHI dan AF yang disadap oleh KPK, kita diintroduksi istilah 'pustun'. Walau belum sempat membuka kamus Arab-Indonesia sendiri, menurut Moammar Emka,lulusan pesantren yang kemudian beken menjadi penulis esek-esek, istilah 'pustun' bermakna molek-bahenol.

Sampai beberapa hari berikutnya, misteri 'pustun' masih terselubung, Namun akhirnya tersingkap juga bahwa 'pustun' yang dimaksud adalah Darin Mumtazah seorang siswi SMK yang masih berusia 17 tahun. Berdasarkan kesaksian-kesaksian warga di sekitar tempat tinggal Darin diketahui bahwa LHI sering berkunjung kesana. Belakangan baru diketahui dari Pak Suyitno seorang petugas keamanan, bahwa LHI cukup kerap berkunjung bahkan pernah sekali Pak Suyitno diminta memijat LHI. Pada saat memijat konon LHI meminta diambilkan minyak urut dgn sapaan  'mama', berikutnya yang muncul memberikan minyak urut tersebut adalah Darin. Sedangkan Darin menyapa ke LHI dengan sebutan 'ayah'.

Dari sini disimpulkan kalau hubungan LHI dan Darin itu hubungan antara  suami dan istri, padahal belum tentu demikian, mungkin saja LHI rutin menjenguk Darin dalam rangka memberi pelajaran tambahan/les agar nilai-nilai sekolah Darin dapat ditingkatkan.

Bila hubungan LHI dan Darin itu hubungan suami istri, sungguh aneh ada BANDOT berusia 50 an tahun berpasangan dengan seorang gadis belia berusia 17 tahun?,padahal diketahui bahwa LHI sudah memiliki istri-istri resmi. Apakah secara moral-etika modern layak seorang Bandot memperistri secara diam-diam gadis belia yang masih punya masa depan yang panjang?, apakah Bandot LHI tidak kuatir diduga sedang melakukan penindasan dalam hubungan yang tidak setara? yaitu memanfaatkan posisi sosial-ekonomi untuk memperoleh keuntungan seksual dari ABG?. Bisa saja dugaan-dugaan ini ditepis dengan fakta bahwa Darin sudah matang secara fisik untuk menjalani kehidupan seksual walau baru berusia 17 tahun, atau sudah 'pustun' untuk diajak adu ranjang. Namun kebenaran hal ini belum dikonfirmasi oleh bukti apapun

Bila hubungan LHI dan Darin bukan hubungan suami istri, ada penjelasan lain, yaitu rutinnya LHI mengunjungi Darin karena sedang memberi pelajaran tambahan untuk meningkatkan kemampuan belajar, tidak heran sebab LHI ini memang bertitel Ustadz alias Guru

Pertanyaan lagi; les mata pelajaran apakah yang diberikan oleh LHI ke Darin?, mungkin PKS mania bisa membantu menjawab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun