Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Serba-serbi Ramadan dan Jelang Lebaran ala Kompasianer

20 Juni 2017   07:59 Diperbarui: 20 Juni 2017   21:55 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Ramadan dan jelang lebaran selalu menjadi hal yang menarik untuk dituliskan, terutama jelang mudik lebaran yang sudah menjadi tradisi tahunan. Kompasianer di bawah ini punya beberapa catatan seputar Ramadan dan jelang mudik lebaran.

Jangan konsumtif di bulan Ramadan

Foto: Kompas.com
Foto: Kompas.com
Bulan suci Ramadan merupakan berkah bagi seluruh umat muslim di dunia karena di bulan ini merupakan bulan penuh berkah, rahmat, dan ampunan. Namun banyak orang masih tergoda dan luput dari esensi berpuasa di bulan Ramadan karena sifat konsumerisme.

Kompasianer Idris Apandi berpendapat bahwa momen Ramadan memiliki dua sisi berbeda: orang berlomba-lomba mencari pahala sebanyak-banyaknya dengan memperbanyak ibadah, di sisi lain para pengusaha mencari laba sebanyak-banyaknya dan juga banyak orang yang justru konsumtif berbelanja di bulan Ramadan hingga jelang lebaran.

Ramadan sebagai momen pengendalikan diri dari hawa nafsu kadang tersisihkan oleh "nafsu dunia" dengan godaan-godaan diskon dan promosi barang-barang jelang hari raya Idul Fitri. Semoga sifat boros dan konsumerisme di bulan puasa bisa lebih terkontrol dan kita bisa lebih fokus dalam meningkatkan ketakwaan kepada Allah agar pahala puasa kita lebih sempurna.

Problematika transportasi mudik lebaran

Foto: Tribunnews.com
Foto: Tribunnews.com
Jelang mudik lebaran, biasanya beberapa masalah terkait transportasi umum sering terjadi. Begitu antusiasnya masyarakat untuk pergi mudik tidak seimbang dengan jumlah serta harga tiket yang ditawarkan penyedia jasa transportasi. Alhasil, banyak juga orang yang mengurungkan niat untuk kembali ke kampung halaman tahun ini. beberpa program pemerintah dan swasta dengan "mudik gratis" juga belum sepenuhnya jadi solusi dan memuaskan masyarakat. Masih banyak persoalan tentang transportasi mudik lebaran yang perlu diperbaiki setiap tahunnya.

Menurut Kompasianer Syahirul Alim, tingginya mobilitas masyarakat jelang mudik lebaran tidak seimbang dengan bertambah baiknya pelayanan tiket online, terutama untuk angkutan kereta api, seakan-akan ini hanya menjadi "proyek" tahunan tanpa solusi yang menguntungkan masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang memilih mengunakan kendaraan pribadi, terutama dengan mengendarai sepeda motor demi pulang ke kampung halaman dengan alasan kemacetan dan masalah transportasi umum lainnya.

Mudik dengan sepeda motor sebenarnya justru meningkatkan risiko kecelakaan karena jarak tempuh yang jauh dan melelahkan. Meskipun begitu, pilihan ini menjadi favorit para pemudik dari tahun ke tahun. Mudik sudah menjadi tradisi kita semua, tapi jangan sampai mengabaikan keselamatan diri dan keluarga. Perlu adanya peningkatan pelayanan dan sarana penunjang lainnya demi meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan jasa transportasi umum terutama jelang mudik lebaran.

Mengatur keuangan demi mudik lebaran

Foto: Kompas.com
Foto: Kompas.com
Mudik ke kampung halaman menjadi tujuan utama para perantau terutama yang mencari nafkah di Ibu Kota. Namun terkadang ongkos yang mahal serta waktu tempuh perjalanan yang terlampau lama bisa mengurungkan niat baik bersilaturahmi dengan keluarga tercinta di momen hari raya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun