Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Anak Muda Lebih Baik Berinvestasi atau Berbisnis?

20 Juli 2017   12:01 Diperbarui: 20 Juli 2017   12:12 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para peserta sedang asik bermain simulasi keuangan, praxis | Dokumentasi Kompasiana

Surabaya - Memiliki perencanaan keuangan yang baik sangat dianjurkan bagi generasi muda. Tentu saja selain untuk mendapat penghasilan, pengelolaan keuangan ini juga berguna untuk mempersiapkan hari tua. Lantas bagi generasi muda yang memiliki kemampuan finansial lebih, apakah sebaiknya berinvestasi atau berbisnis?

Pertanyaan ini terjawab saat AXA Financial Indonesia dan Kompasiana menggelar acara Nangkring bersama AXA Financial Indonesia di Ballroom JW Marriot Hotel Surabaya pada 14 Juli lalu.

Menurut Henra Sensei praktisi keuangan yang diwawancarai tim Kompasiana Ichsan Kamil, generasi muda yang memiliki kemampuan finansial lebih sebaiknya mempertimbangkan melakukan investasi dari pada berbisnis.

Meski secara garis besar tujuan keduanya sama, yakni menghasilkan uang dari keuntungan, sistem kerja dan risiko yang ditawarkan dari investasi dan bisnis ini berbeda.

"Investasi dan bisnis adalah media untuk menghasilkan uang. Sama seperti kerja. Jadi dia dapet gaji, harus investasi dulu apa bisnis? Saran saya investasi," kata Henra.

Mengapa? Alasannya ada pada risiko yang ditawarkan. Investasi memiliki pola keuntungan yang naik dan turun. Misalnya investasi emas. Harganya fluktuatif bisa tinggi dan bisa juga rendah. Sedangkan bisnis risiko yang ditawarkan adalah untung atau "buntung". Ketika salah mengambil keputusan maka risiko kerugian jadi lebih besar.

"Kalau investasi, ketika dia eksekusi ketika turun, ya dia rugi. Tapi kalo bisa menahan diri dan eksekusi ketika naik, ya dia untung.

Atas dasar risiko inilah maka generasi muda yang ingin mendapatkan penghasilan lebih, disarankan untuk segera melakukan investasi. Tapi dengan catatan investasi tersebut tidak bodong atau tidak jelas.

"Kalau investasi yang bijaksana, maka itu hanya turun, bukan rugi seperti bisnis," ujar Henra.

Memang, generasi muda pun tidak bisa mengesampingkan jaminan hari tua. Mereka harus sudah memikirkannya sejak sekarang. Jaminan ini tentu saja jadi bagian penting dalam kehidupan. Perihal investasi ini, Henra Sensei pun punya trik khusus agar para pekerja milenial bisa mengatur pengeluaran setiap bulan beserta investasinya. Menurutnya, investasi untuk hari tua pun rasionya sama dengan asuransi, yakni minimal 10 persen dari pendapatan.

"Persiapkan hari tua. Bagaimana? Yaitu dengan investasi. Minimal 10 persen dari income. Sisanya (uang yang dimiliki) boleh dihabiskan," kata Henra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun