Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Jadilah Peminjam Utang yang Baik untuk Teman

13 Februari 2019   11:28 Diperbarui: 10 Juni 2019   19:02 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi uang receh dan uang koin rupiah (Shutterstock)

Kadang, sedekat apapun kita dengan teman, jika sudah berurusan dengan uang pasti ada hal-hal yang kemudian serba-sensitif. Bisa saja dari lupa membayar ketika makan karena telah ditalangi hingga meminjam uang.

Bagi sebagian orang meminjamkan uang pada teman mungkin bukan masalah. Apalagi jika kondisi keuangan sedang sehat. 

Walau statusnya teman, intinya meminjamkan uang tetap tidak bisa sembarangan. Dan jika ingin meminjamkan  uang, pastikan kita tahu bagaimana temanmu akan membayar.

Atau jika ingin lebih jelas, kita bisa tanyakan alasannya meminjam: apakah benar kebutuhan mendesak atau sekadar memenuhi keinginan semata?

Bukan untuk curiga atau tidak tega, namun jika nominal yang dipinjam cukup besar kita bisa bagaimana mesti bersikap. Dengan kemungkinan terburuknya adalah menolak meminjamkan.

Sebab, memberi pinjaman kepada teman tidak akan menjadi masalah selama kedua pihak dapat saling menjaga kepercayaan. 

Bahkan dalam arti tertentu, menurut Pical Gadi, pinjam meminjam ini jadi semacam tanda akrabnya relasi antara dua sahabat tersebut. 

"Tidak mungkin memberi pinjaman uang kepada orang yang tidak dikenal baik, bukan?" lanjutnya

Sebagai contoh, Ariyani Na pernah merasa kesal ketika seorang teman meminjam uang dengan alasan harus membayar tukang yang sedang membetulkan rumahnya.

Tetapi sampai beberapa bulan kemudian, katanya, tidak ada niat dari teman tersebut mengembalikan.

"Padahal di status media sosialnya tergambar bahwa Ia banyak melakukan kegiatan yang saya kira seharusnya cukup untuk mengganti uang saya," lanjutnya.
 
Tujuan memberikan pinjaman tentu untuk menolong atau memberi jalan keluar bagi teman/kerabat yang sedang membutuhkan. Bahkan bagi Ariani Na sama sekali tidak menguntungkan, sebab yang dibantu adalah teman sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun