Sebagai Kota Seni dan Budaya, Jogjakarta memiliki keunikan yang khas. Banyaknya generasi muda di Jogja yang identik dengan kreatifitas tanpa batas secara tidak langsung menciptakan nilai-nilai budaya dan ide kreatifitas baru.
Dunia seni budaya banyak bertumbuh dan berkembang di antara generasi muda Jogjakarta. Selain musik, jika dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya, Jogjakarta memiliki potensi kuat untuk dunia perfilman Indonesia. Sebut saja, sineas senior Garin Nugroho atau sineas muda Wregas Bhanuteja dengan karya-karya film yang berhasil mendapat penghargaan di ajang festival film internasional.
Sebuah karya film merupakan salah satu bentuk media komunikasi massa yang cukup berpengaruh, sekaligus menjadi salah satu hiburan yang digemari masyarakat. dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan, perkembangan dunia film dan sineas di Jogjakarta semakin meningkat seiring dengan kehadiran festival-festival film seperti Jogja Asian Film Festival (JAFF), Festival Film Dokumenter, Jogja Art Film Festival, dan lainnya. Melalui acara festival film tersebut, kemudian lahirnya sineas muda dengan karya-karyanya yang melejit gemilang di dunia nasional dan internasional.
Dalam acara Indonesia Community Day (ICD) 2017 yang digelar pada 13 Mei 2017 di Plaza Pasar Ngasem Jogja, Paguyuban Filmmaker Jogja akan mengajak seluruh peserta membahas tentang seluk beluk film dan peranannya sebagai media penyampai pesan yang positif dan edukatif bagi masyarakat. Dalam sesi workshop tersebut, peserta ICD juga akan diajak untuk mengenal lebih dalam bagaimana proses pembuatan film yang sederhana dengan gawai atau smartphone.
Seperti apa keseruannya? Jangan lewatkan, segera daftarkan dirimu menjadi peserta ICD 2017. Untuk pendaftaran dan informasi selengkapnya, kunjungi http://microsite.kompasiana.com/icd. Yuk, saatnya menginspirasi dengan konten dan aksi positif!
