Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terkait Peluncuran Rudal, Duterte Minta AS Biarkan Korut Main Petasan

30 April 2017   10:30 Diperbarui: 30 April 2017   16:59 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, Sabtu (29/4/2017) malam, di Manila, mengaku akan meminta Amerika Serikat (AS) menahan diri dan membiarkan Korea Utara (Korut) bermain-main dengan "petasan".

Tampaknya Duterte mengeluarkan sindiran terhadap Korut yang terus menggelar uji coba rudal kendali jarak jauh meski dikecam dunia.  

Pada Sabtu, Korut menembakkan rudal balistik jarak jauh lagi namun gagal mencapai tujuan yang diharapkan.

"Saya akan menerima telepon dari (Presiden AS) Donald Trump pada malam ini. Saya akan mengatakan kepada dia bahwa jangan sampai ada perang di kawasan ini karena kamilah yang akan menerima dampaknya," kata Duterte.

Baca: Korut Tak Hiraukan AS dan China, Tembakkan Lagi Rudal Balistik

Presiden Filipina itu menyampaikan pernyataannya di hadapan ratusan wartawan usai menutup Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

"Biarkan mereka (Korut) bermain dengan rudal. Lihatlah itu seperti Anda melihat dalam festival," kata Duterte sambil menirukan gerakan petasan.

Pada Sabtu (29/4/2017) pagi waktu setempat, atau satu hari setelah para menteri negara-negara ASEAN mengeluarkan pernyataan keprihatinan mendalam terhadap situasi di Semenanjung Korea, Pyongyang menggelar uji coba rudal kendali jarak jauh meski berakhir gagal.

Baca: Soal Tembakan Rudal Korut, Bentuk Provokasi Baru untuk AS

Duterte mengatakan, situasi tersebut sudah sangat membahayakan dan meminta semua pihak untuk menahan diri.

"Saat ini ada dua negara yang tengah bermain-main, dengan cara yang tidak menghibur. Situasi ini sangat membuat dunia di ambang kehancuran," kata dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun