Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Obama: Ayah Tiri Saya Seorang Muslim yang Penuh Toleransi

1 Juli 2017   16:00 Diperbarui: 1 Juli 2017   16:05 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo dan Barack Obama, presiden ke-44 Amerika Serikat di Grand Garden Cafe, kawasan Kebun Raya Bogor, Jumat (30/6/2017).

Presiden Joko Widodo dan Barack Obama, presiden ke-44 Amerika Serikat di Grand Garden Cafe, kawasan Kebun Raya Bogor, Jumat (30/6/2017).JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menjadi bintang utama dalam Kongres Diaspora Indonesia di Jakarta, Sabtu (1/7/2016). Penampilannya disambut amat meriah, apalagi ketika dia bicara tentang toleransi.

"Ayah tiri saya, dia Muslim, tapi dia hargai orang Hindu, Buddha, Kristen," kata Obama yang disambut tepuk tangan riuh dan sorak sorai sekitar 4.000 orang yang hadir, seperti dilaporkan BBC Indonesia.

Toleransi menjadi salah satu topik utama pidato Obama lantaran di dunia dan Indonesia, "Ada peningkatan penolakan pada kelompok minoritas, diskriminasi yang berdasarkan etnis, dan agama."

Baca: Pidato Obama di Kongres Diaspora Dinilai Bukan Sekadar Basa-basi

Obama bercerita, sikap toleransi yang dilihat dari ayah tirinya, Lolo Soetoro, dan berbagai pengalaman masa kecilnya di Indonesia, menjadi pelajaran berharga baginya untuk "menghargai perbedaan".

"Dan ketika melihat Candi Borobudur yang merupakan candi Buddha, di tengah negara Muslim, Candi Prambanan yang Hindu dan dilindungi negara Muslim, wayang kulit dan Ramayana di negara Muslim, semangat Indonesia haruslah toleransi. Dan itu juga terlihat dari gereja dan mesjid yang bersebelahan," tutur Obama yang disambut kembali dengan sorakan penonton.

Menurut Obama, toleransi inilah semangat dan karakter paling penting dari Indonesia yang harus ditiru negara Muslim di seluruh dunia.

"Bhinneka Tunggal Ika. Unity in Diversity," ujarnya.

Meskipun begitu, Obama menyadari gelombang anti-toleransi dan diskriminasi sedang berkembang pesat di dunia. Perkembangan teknologi dan internet disebutnya sebagai penyebab utama.

"Informasi instan yang menyebarkan berita buruk, membuat orang khawatir, sehingga mencari kemanan di tempat yang salah," ujarnya.

Dan muncullah apa yang disebut Obama sebagai 'nasionalisme yang salah', diskriminasi terhadap 'orang yang berbeda dari kita.'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun