JAKARTA, KOMPAS.com - Tim nasional U-19 Indonesia akan kembali berlaga dalam Piala Asia U-19 setelah absen pada edisi tahun 2016. Kali ini, anak asuh Indra Sjafri tampil dengan status tuan rumah. Menurut Indra, skuadnya yang sekarang lebih baik dibanding skuad 2014. Pada tahun tersebut, timnas U-19 juga berlaga di Piala Asia U-19 saat turnamen dihelat di Myanmar. Namun pada tahun tersebut belum ada kompetisi Liga 1 U-19 di dalam negeri. Bagi Indra, melepaskan para pemain yang bermain di klub dan ikut serta berkompetisi lebih baik daripada harus mengadakan pemusatan latihan yang panjang. Sebab dengan ikut kompetisi, para pemain bisa menimba fisik, taktik dan mental. Baca juga: Inilah Daftar Skuat Timnas Indonesia pada Piala Asia U-19 "Sekarang bukan TC (pemusatan latihan) jangka panjang. Tapi main di klub. TC hanya dapat dua bulan. Jadi saya pikir logika dan fisiknya lebih bagus," kata Indra dalam jumpa pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (17/10/2018). Meski menyebut timnas U-19 yang sekarang lebih baik, bukan berarti Indra sudah melupakan tim yang dulu. Menurut Indra, tim yang dulu punya chemistry yang baik karena kebersamaan yang relatif lama bisa menumbuhkan hal tersebut di kalangan pemain. Hal itu juga yang ingin dilakukan Indra di timnas U-19 yang sekarang. "Karena dulu latihan terus, jadi ada kejenuhan. Makanya harusnya lebih bagus yang ini walaupun ada satu hal yang membuat saya bekerja keras, karena dia dari klub yang berbeda, jadi perlu waktu agar cara main mereka menyatu," ujar Indra. Baca juga: Indra Sjafri Bingung Pilih Striker Utama Indonesia di Piala Asia U-19