JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu menilai ada yang tidak beres dalam pengelolaan di Markas Komando Brigade Mobil Polri atau Mako Brimob, di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat,
Hal itu dia sebutkan menanggapi kerusuhan yang terjadi Selasa malam (8/5/2018).
“Kalau sampai dua kali kejadian (kerusuhan) artinya ada masalah. Baik itu terhadap narapidana terorisme dan petugas,” katanya usai diskusi di Bakoel Koffie, Jakarta, Rabu (9/5/2018).
Baca juga: Kompolnas Minta Foto dan Video Rusuh Mako Brimob Tak Disebarkan
Masinton mengatakan, sebelumnya pernah terjadi keributan di rumah tahanan teroris Markas Komando Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jumat (10/11/2017).
Keributan tersebut bermula saat petugas Densus 88 melakukan sweeping di sel-sel narapidana dan menyita sejumlah ponsel.
Menurut dia, terjadi komunikasi yang tidak nyambung antara yang menjaga atau mengawasi terhadap orang yang diawasi.
“Kalau yang saya dengar kan masalah makanan, makanya ada masalah terhadap pengelolaan,” ucap politisi PDI-P itu.
Baca juga: Kompolnas Minta Operasi Polri di Mako Brimob Utamakan Keselamatan Anggota
Lebih lanjut, tutur Masinton, perlu dilakukan evaluasi mengenai sistem yang berlaku di Mako Brimob.