Mohon tunggu...
Koko Dwiyanto
Koko Dwiyanto Mohon Tunggu... Administrasi - Bukan Penulis

Bukan apa apa, mimpi itu bukan terlalu tinggi, hanya saja kau yang merasa terlalu rendah,, 😉

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pengalaman Bertemu Malaikat

18 Agustus 2017   09:50 Diperbarui: 21 Agustus 2017   19:23 1579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Sedikit saja saya ingin berbagi pengalaman saya bertemu dengan seorang malaikat berwujud manusia . Malaikat disini adalah seseorang yang membantu saya ketika saat itu memang sangat membutuhkan pertolongan saat itu.

Waktu itu saya bekerja disebuah garment di Bergas, Kabupaten Semarang, dan untuk pertama kalinya saya main ke Kota Semarang. Berangkat dengan menggunakan trans Semarang yang memang waktu itu saya tau itu adalah transportasi yang dapat mengantarkan saya dari Bergas ke Kota Semarang.Pukul 12.00 WIB berangkat dari kosan menggunakan angkot dari Bergas ke Halte Ungaran, dan dilanjutkan menggunakan Trans Semarang. 

Tempat pertama yang saya datangi waktu itu adalah Lawang Sewu yang lokasinya memang dengat dengan Halte saya turun. Menengok sekilas dan mengabadikan momen tersebut melalui lensa kamera smartphone yang saya bawa, saya melajutkan perjalanan ke Simpang Lima yang juga menjadi ikon Kota Semarang.

Sejenak beristirahat dengan minum es yang dijajakan, saya masuk ke matahari mall. Itu adalah pengalaman pertama saya masuk ke mall, karena memang di tempat saya, tepatnya Majenang belum ada mall sebsar Matahari. hehe

Berkeliling hanya menengok barang yang ada, dengan sedikit tersesat saya terus jalan. Hingga waktu menunjukkan pukul 18.00 WIB dan saya bergegas keluar dan hendak kembali ke Ungaran. Berjalan menuju halte, namun disana tak ada petugas yang saya temui. Saya mencoba bertanya kepada orang yang ada disekitaran halte tersebut, dan ternyata di jam tersebut tak lagi ada Trans yang beroperasi.

"Jam segini, Trans sudah ngga ada mas," katanya.

Saya menuju halte pertama kali sampai kota Semarang dengan harapan, disana masih ada Trans yang beroperasi. Namun sesampainya disana, hasil yang saya dapatkan nihil. Kebetulan dekat tempat tersebut ada biro perjalanan Joglo Semar. Tak lama saya berfikir, saya langsung menuju tempat tersebut dan betapa senangnya ketika mengetahui, bahwa Joglo Semar melewati Ungaran. 

Tapi ketika bertanya soal harga, saya kembali tertunduk lesu, pasalnya ongkos tersebut melewati kapasitas dompet yang saya miliki, dan kebetulan waktu itu saya tidak sendirian melainkan dengan pacar. hehe Otomatis ongkos perjalanan pulang saya harus dua kali lipat. 

Saya mencoba untuk meminta tolong kepada petugas untuk membantu, namun petugas belum bisa membantu jika untuk dua orang. Saat itu saya mulai pasrah untuk tidur di emperan menunggu esok tiba, sembari berharap keajaiban dan percaya saya bisa pulang ke Bergas.

Sejenak saya duduk, tanpa disadari seorang ibu yang tengah mengantarkan anaknya yang juga akan menggunakan Joglo Semar mendengarkan pembicaraan saya dengan petugas. Dia bertanya kepada saya.

"Mas kenapa?" tanyanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun