Mohon tunggu...
Kwee Minglie
Kwee Minglie Mohon Tunggu... lainnya -

Motto : Hiduplah bermanfaaat bagi orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Tantangan buat Golput & Teman Ahok yang Kecewa

25 Februari 2017   19:27 Diperbarui: 26 Februari 2017   04:00 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pilkada Dki yang baru lalu, nampak besar sekali golput diatas 20% dari jumlah pemilih. Sulit untuk menebak mengapa mereka tidak ikut memilih,

Apakah mereka bepergian keluar negeri ? Jika ya, sungguh disayangkan karena dirasakan kurang rasa memiliki dan perhatian akan perkembangan daerah dimana ia berada. Salah satu contoh state maupun nasional election di Australia, masyarakat begitu sadar hak dan kewajiban, mereka akan menghindari hari H itu untuk berada diluar daerah untuk ikut partisipasi. Kebebasan yang anda memiliki, sangat disayangkan jika acuh dengan kepentingan bangsa dan negara.

Apakah mereka golput karena kecewa ? Jika ya juga sangat disayangkan, karena setidaknya cari tahu dan pilihlah mereka yang dianggap lebih baik dari calon yang ada. Janganlah meremehkan orang yang sudah bersedia, jauh lebih baik dari pada anda yang sama sekali tidak berbuat, sebaliknya merendahkan orang. Bukankah anda sudah menikmati hasil kerja Ahok-Djarot ? atau anda belum merasakan adanya perubahan ?

Golput menandakan bahwa anda bukan warganegara baik, hanya dengan cara pandang pesimis tanpa memberi solusi. Padahal anda hidup dalam lingkungan itu, membutuhkan satu dan lainnya. setidaknya urusan surat-surat menyangkut kebutuhan diri. Kecuali anda mengurung diri, hidup sendiri tanpa ada orang disekitar anda.  Lebih gentleman jika anda jangan ikut menikmati hasil yang sudah dikerjakan, bukankah demikian ?

Terakhir teman Ahok, kemana semangat anda saat berapi-api mengumpulkan KTP sampai sejuta ? apakah hanya karena kecewa Ahok menjadi terdakwa Penistaan Agama ? Begitu mudahkah anda percaya dan terprovokasi, padahal saat Ahok dimusuhi partai, anda berjuang mati-matian.  Saat Ahok difitnah masalah Sumber Waras, anda masih nampak semangat, apakah  penistaan agama yang dituduhkan dan belum pasti benar itu, anda yakin itu lebih membuat frustasi ?  Mengapa kalian tidak jeli lagi, bahwa ucapan Ahok dipelintir oleh Buni Yani, kemudian anda percaya.  Dimanakah semangat awal anda begitu semangat hanya karena ingiin Ahok membangun Jakarta Baru, melawan korupsi, menata ibu kota, menyelesaikan masalah yang puluhan tahun belum ada yang mampu. Apakah anda lebih percaya paslon lainnya yang  reputasinya diragukan, rekam jejak yang meragukan, selain hanya membuat janji yang belum tentu bisa dilakukan, seperti pemimpin masa lalu.

Percayalah Ahok – Djarot adalah pemimpin yang bisa diharapkan lima tahun kedepan untuk menyelesaikan seluruh program kerja yang telah dibuat. Mereka adalah pemimpin yang berkomitmen tinggi, berdedikasi tinggi. Pekerja keras, jujur dan berani. saat ini sudah terbukti banyak yang berhasil, banyak yang dalam proses dan perencanaan. Apakah rela anda yang sudah menikmati, kemudian berhenti total karena diganti pemimpin yang hanya berjanji itu ? Percaya tuduhan oleh pembenci  dengan penistaan agama yang sengaja dituduhkan untuk menjatuhkan Ahok oleh sekelompok orang yang membencinya.  Begitu rapuhkah semangat anda sampai tergoyahkan dan mengalihkan pilihan pada paslon lain ?

Para teman Ahok dan Golput yang saya hormati, jika seandainya anda saat ini tidak merasakan ada perubahan di DKI, tidak melihat pembangunan yang tertata baik, sungai yang bersih, banjir yang sudah teratasi 80%, rusun yang menampung orang miskin dan menampung yang tinggal ditemput kumuh, dimana puluhan tahun selalu mengalami musibah banjir, diserang sakit penyakit. Pembangunan jalan layang dan transportasi MRT, mono ril dll yang sedang dikerjakan untuk mengurangi macet,  diharapkan tahun 2018 bisa rampung dan masih banyak lainnya seperti RPTRA dll.  Jika itu semua anda tidak melihat, atau hanya metamorfosa. Saya dukung sikap anda untuk meninggalkan Ahok, atau golput.  Sebaliknya saya kasihan sekali jika anda sudah menikmati, tetapi tidak bersikap mendukung atau memilih golput.

Pilkada putaran kedua, sudah dekat, harapan penulis walaupun bukan penduduk DKI, sangat merasakan bangga, karena hasil kerja Ahok-Djarot, AHok sangat dipuji orang asing dimanca negara, mereka ikut prihatin karena mereka adalah  pemimpin yang hebat dipandangan mata mereka, mungkin juga belum pernah dimiliki oleh mereka sehebat itu. Bagaimana dengan Anda ? apakah ikut bangga juga atau hanya kerena tuduhan yang dibuat buat itu anda menjadi golput dan mengalihkan pilihan  yang awal mula sudah anda perjuangkan dengan semangat tinggi itu.  

Penulis ingatkan Momentum  baru kali ini terjadi setelah 72 tahun merdeka, kita punya pemimpin seperti Jokowi, Ahok, Ridwan Kamil belum tentu bisa kembali lagi 72 tahun kedepan jika anda sia-siakan momentum yang baik ini. Tuhan memberian selalu tepat waktu, jika disia-siakan, mungkin akan menanti dua atau tiga generasi kedepan, bahkan bisa lebih.  Tanggungjawab itu ada ditangan kalian. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi golput dan teman Ahok yang kecewa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun