Mohon tunggu...
Kwee Minglie
Kwee Minglie Mohon Tunggu... lainnya -

Motto : Hiduplah bermanfaaat bagi orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Politik

Masalah Freeport, Dimana Pembenci Ahok ?

23 Februari 2017   18:51 Diperbarui: 24 Februari 2017   04:00 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ahok dianggap menista agama, yang kasusnya belum tentu benar atau salah, sudah didemo habis-habisan dengan menguras energi yang luar biasa. Menghabiskan uang yang jumlahnya tentu tidak sedkit, tanpa hasil bahkan menciptakan suasana tegang, ekonomi terhambat, jalan macet di ibu kota. bahkan yang terporokasi juga yang datangnya dari berbagai daerah untuk hanya unjuk rasa yang sulit bisa dipahami dengan kejujuran.

Sebegitu bencin ya pada Ahok, tidak lagi melihat segi positif yang telah dilakukan, yang sudah dimikmati masyarakat DKI, yang sudah merasakan tidak lagi banjir, merasakan sudah tinggal dirusun yang dipenuhi berbagai fasilitas, merasaka taman hijau, kebersihan sungai, ruang bermain anak begitu tumbuh di ibu kota. Fasilitas kesehatan an transportasi bagi orang miskin, tunangan pendidikan free dan lain-lain. Yang nampak dimata hanya penodaan agama yang tidak mesti benar. hanya benci penyebab itu semua. Sedangkan yang membuat issiu Buni Yani, dibiarkan seolah-olah pahlawan bagi mereka. Pembuat berita yang menjadikan Ahok pesakitan tidak diusut lebih dulu, sungguh aneh dan sulit diterima pikiran sehat, yang semestinya Buni Yani pembuat berita disidang duluan, buktikan bahwa dia benar, barulah Ahok dijadikan tersangka, bukankah demikian ? Sebaliknya  dibuat berbagai analisa ucapan Ahok yang tidak masuk akal, selain hanya ingin Ahok jatuh dan dipenjara. Tentu harapan  pasti Ahok disalahkan kemudian Buni Yani bebas sendirinya. Alamak ! Anehnya, kasus korupsi yang menyangkut kawannya seperjuang dalam partainya, dilindungi habis-habisan walaupun sudah OTT. Anies dan Sandiaga yang sudah ada dalam kasus korupsi, tidak seorangpun dari mereka ini yang berteriak untuk segera diadili, ditagkap dlsb-nya. Aneh tapi nyata !

Bagaimana dengan freepoort yang ngambek, bukankah itu menyangkut kepentingan bangsa dan negara yang jauh lebih besar dari hanya kasus Ahok seorang. Dimana mereka yang pembenci Ahok ? pengkritik Ahok, provokator pembenci Ahok, yang menggerakan massa, dimana mereka yang mencari kesempatan dalam kesempitan Ahok saat ini, dimanakan wakil rakyat yang sukanya berteriak penjarakan Ahok ? Dimana Fadi Zon dan Fahri Hamzah kenapa bungkam seolah-olah tidak tahu. Mengapa tidak pernah dalam benak kelompok ini berpikir kesitu, bahkan setengah tutup mata, apakah karena teman dan kelompoknya pernah menikmati hasil cipratan dari keuntungan mencuri hak rakyat yang sesungguhnya harus dinikmati bangsa dan negara. 

Mohon bisa dijawab, alasan apa Freeport yang masalah bangsa dan negara, diremehkan begitu saja, tanpa ada pembelaan nyata ?, sebaliknya Ahok urusan begitu kecil jika dibanding hasil yang sudah diperoleh masyarakat DKI saat ini karena kebijaksanaan Ahok, dijadikan isssiu seolah-olah negara akan hancur lebur terpecah gara-gara Ahok ? Masih waraskah  kita melihat dan membaca situasi saat ini ? Hanya mereka yang  pengangguran, ekonomi bermasalah yang mudah ditunggangi untuk ambisi mereka.  Coba tanyalah mereka yang berkoar-boar ikutan dalam unjuk rasa, apa sesungguhnya yang mereka peroleh ? apakah mereka hidupnya lebih nyaman, lebih kaya ? yang pasti begitu-begitu saja, selain dapat uang saku paling banyak seratus ribu dan nasi bungkus.

Yang didepan mata saat ini, Freeport cobalah tunjukan puluhan ribu bahkan jutaan orang datangkan ke kedutaan Amerika, itu namanya membela negara ! jangan yang urusan kecil dibesarkan, urusan besar dibiarkan karena menguntungkan diri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun