Mohon tunggu...
Klik
Klik Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Volume Penjualan Busana Muslim di Indonesia

26 Februari 2019   15:23 Diperbarui: 27 Februari 2019   11:01 6836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.gbgindonesia.com

Popularitas jilbab dan busana muslim di Indonesia telah meningkat. Semakin banyak perempuan Indonesia mengenakan jilbab atau jilbab di pasar mayoritas Muslim terbesar di dunia. Pakaian Muslim telah berevolusi dari gerakan agama dan budaya ke tren fashion dan industri booming.

Meningkatnya permintaan akan pakaian Islami telah mendorong tumbuhnya industri fashion Muslim domestik. Dalam waktu yang relatif singkat, pakaian muslim telah menjadi segmen penting dari industri tekstil nasional. Sektor ini telah berubah dari asal-usulnya di industri rumah tangga dan usaha kecil dan menengah (UKM) dan menjadi manufaktur skala besar saat ini.

Evolusi hijab di Indonesia.

Sebelum era Orde Baru, wanita Muslim di Indonesia menggunakan syal panjang untuk menutupi rambut mereka. Dari tahun 1980-an, jilbab atau kerudung yang menutupi rambut diperkenalkan ke Indonesia. 

Namun, penggunaan jilbab di sekolah umum dan lembaga pemerintah untuk sementara dibatasi oleh pemerintahan Soeharto; walaupun ini tidak menyurutkan semangat mayoritas Muslim Indonesia untuk mengamati apa yang mereka rasakan sebagai kewajiban agama mereka. 

Meningkatnya jumlah wanita yang mengamati jilbab di Indonesia telah melahirkan industri pakaian muslim yang menguntungkan. Sejak awal 2000, sektor ini telah berkembang pesat karena semakin banyak perempuan urban muda yang mematuhi jilbab. Segmen fashion-councious baru ini menuntut pakaian Muslim yang tidak hanya menutupi rambut dan tubuh, tetapi juga menampilkan gaya dan desain yang menarik.

Untuk memenuhi permintaan ini, sejumlah desainer muda dan kreatif yang mampu merancang fashion yang modis dan trend muncul. Ini termasuk bintang yang sedang naik daun seperti Ms Dian Pelangi yang dinobatkan sebagai salah satu dari 500 orang paling berpengaruh di industri mode oleh majalah yang berbasis di Inggris, Business of Fashion. 

Bahkan, sejumlah tokoh mapan di industri mode lokal seperti Tuan Itang Yunasz telah pindah ke desain pakaian muslim dan telah memanfaatkan pasar ceruk yang berkembang pesat ini. Busana Islami di Indonesia juga tidak lagi hanya berfokus pada pelanggan wanita tetapi juga menargetkan pelanggan pria dengan meluncurkan lini pakaian koko atau taqwa .

Pasar dan pelanggan yang berkembang

Pasar hijab di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga segmen; pertama, kerudung sederhana dan praktis yang digunakan oleh 60-70% wanita Indonesia. Kerudung ini dijual dalam berbagai warna dan model dengan harga terjangkau; kedua, jilbab syariah yang digunakan oleh 10% wanita Indonesia. 

Jenis kerudung ini lebih panjang dan tersedia dalam warna-warna konservatif seperti putih, hitam dan coklat; terakhir, jilbab modis yang digunakan oleh wanita urban, kelas menengah yang datang dalam berbagai warna dan gaya dan dijual dengan harga premium.

Pasar jilbab Indonesia masih didominasi oleh model kerudung praktis dan sederhana yang dijual seharga di bawah Rp50.000 untuk jilbab. Meskipun margin keuntungan rendah, permintaan dan volume penjualannya tinggi yang membuat segmen ini sangat menguntungkan. Sebaliknya, jilbab modis yang dijual di atas titik harga Rp200.000 dan bahkan ke jutaan relatif terbatas tetapi menawarkan margin keuntungan tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun