Mohon tunggu...
Kinari Ghranesia
Kinari Ghranesia Mohon Tunggu... Guru - Tulisan sang guru

Seorang guru yang hobi menulis. Semoga tulisan saya memberi manfaat untuk semua pengunjung blog kompasiana saya.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kenapa Sih Saya Butuh Asuransi Mobil?

8 Agustus 2019   10:15 Diperbarui: 8 Agustus 2019   13:19 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.moneyhub.co.nz

Pertanyaan satu ini mungkin terbesit di benak Anda ketika agen dan penyedia mobil kerap menawarkan Anda produk perlindungan kendaraan mobil. 

Rasanya tidak butuh, toh, mobil masih baru, kemungkinan rusak pasti kecil. Resiko kecelakaan juga tidak besar, saya ini kan pengendara yang berhati-hati. Lantas kenapa saya harus mengambil asuransi mobil.

Tidak salah bila Anda berpikir demikian. Namanya juga resiko, hal yang tidak diinginkan belum tentu terjadi. Tapi, sebetulnya bila Anda berpikir lebih panjang dan luas, pikiran positif yang Anda miliki bisa saja dibantah lho. Tidak percaya? Yuk dengar argumentasinya.

Kemungkinan rusak kecil
Mobil baru, mesin pastilah masih top markotop. Tidak ada yang salah dengan pemikiran tersebut. Akan tetapi, Anda lupa ada yang namanya depresiasi.

Istilah depresiasi merupakan kondisi dimana kondisi suatu produk atau barang menurun dibanding saat pertama kali digunakan. Istilah ini biasa digambarkan dalam bentuk nilai material barang. Contoh gampangnya, saat ini keseluruhan mobil Anda, harganya 300 juta dalam waktu setahun, harganya bisa turun hingga 200 juta, tergantung dari kondisi pasar. Makin turun lagi bila mesin sudah tidak berfungsi dengan baik.

Anda jangan bangga hanya karena mobil baru. Perlahan tapi pasti, tiap kali mobil dibawa meluncur di jalan, kualitas mesin akan berkurang. Anda boleh saja memeriksa rutin di bengkel dalam kurun waktu terjadwal, tapi namanya usia dan kejadian tidak ada yang tahu.

Berkendara hati-hati pasti tidak akan kecelakaan
Anda tipe pengendara yang menaati rambu-rambu lalu lintas? Salah satu pengendara baik hati yang selalu menyalakan lampu sein ke kiri dan memang belok ke kiri? Bagus sekali! Anda termasuk masyarakat yang sangat kecil terkena atau memicu masalah di jalanan.

Sayangnya, tidak semua pengendara di jalan seperti Anda.

Jalanan, terutama di ibu kota, sangatlah tak terprediksi. Bagaikan hutan rimba, ada pengendara seperti Anda yang manis dan tak berbahaya. 

Ada pula pengendara yang tidak tahu cara baca aturan dan berbuat sekenanya sehingga menimbulkan kekacauan. Bagian terburuk? Anda tidak pernah tahu kapan Anda akan bertemu pengendara yang akan mencelakakan Anda.

Anda bisa minta ganti rugi? Bisa. Tapi, cobalah hitung, berapa banyak pengendara yang minimal menggores bodi mulus mobil Anda dan minta maaf dengan gentle bila ada kesempatan untuk melarikan diri. Cukup disayangkan tapi realita memang demikian. Anda sudah bagus berbuat baik tapi belum tentu nasi selalu dibalas dengan bubur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun