Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Memotret “ Situs Kaibon” dari Berbagai Sudut Pandang

21 Februari 2016   11:06 Diperbarui: 21 Februari 2016   13:58 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Ribuan situs bahkan mungkin dapat mencapai jutaan peninggalan sejarah ada di Negeri Indonesia tercinta ini, belum lagi yang masih terpendam didalam tanah belum terungkap dan yang baru muncul dan diketemukan oleh masyarakat, lalu diungkap oleh dinas purbakala, bangga rasanya jika menilik kondisi semacam ini, pertanda bahwa para leluhur adalah manusia yang luar biasa memiliki sikap serta pekerti, cerdas serta fight, memiliki rasa seni yang tinggi terlihat dari sisa peninggalannya dan lainnya.

Penulis berkesempatan mengunjungi salah satu situs berada di Banten Lama bersama Blogger Tangsel dan blogger lintas Banten. Situs “Kaibon” yang berada dibawah kekuasaan Keraton Surosowan menjadi tujuan pertama perjalanan ini, karena ingin melihat dari dekat keaslian cerita mengenai situs tersebut.

Kerajaan Kasultanan Banten yang dihancurkan belanda ini terasa sekali sisa aura keindahan seni bangunannya dengan berbagai aspek filosofi yang tercetak pada dinding tembok dan bangunan yang masih tersisa dengan lekuk liku Unik arsitektur yang berdiri gagah dan pengaturan kontur split level pada lantainya merupakan perpaduan apik sebuah cerita sejarah peninggalannya yang memiliki rasa seni bangun yang tinggi meski sekarang hanya tinggal puing seperti gigi yang akan tanggal menyisakan sisa gripisan.

Di Situs Kaibon ini bentuk bangunannya terpengaruhi antara tradisi seni bangun yang sedang ngetren pada masanya seperti dimasukkannya bangunan yang bergaya seni candi bentar, tetapi yang terlihat dominan pada bangunan ini adanya pengaruh Islam.

Pesan agama islam sangat kental, seperti, :

  • Adanya lima pintu masuk yang berada didepan istana, memiliki makna sholat 5 waktu.
  • Istananya sendiri menghadap ke Barat artinya menghadap ke Kiblat.
  • Istana dibangun dilingkari oleh kanal yang bemuara ke laut, ternyata untuk lancarnya lalu lintas menuju wilayah luar terutama hubungannya ke Istana Surosowan, Kanal merupakan sumber kehidupan karena manusia tidak dapat lepas dari kebutuhan pokok yaitu air.
  • Di Kamar kaputren tempat Ratu Aisyah dibuatkan pendingin udara alami dibawah kamar dibuat lubang air yang besar yang bersumber dari Kanal tersebut.
  • Didalam Istana ada Masjid besar dan bagus, berada dibangunan utama.

Sebenarnya didalam Istana Kaibon itu sendiri menyiratkan bermacam-macam makna dan filosofisnya. 

Betapa bangga Negeri ini memiliki berbagai-bagai peninggalan sejarah beraneka ragam bentuk budaya serta seni yang adiluhung. Senyatanya hanya beberapa gelintir manusia yang mau peduli bahkan sangat mensyukuri namun terkadang yang mau peduli malahan langkahnya terganjal oleh langkah-langkah yang berkhasanah dana, segala sesuatu memang bermuara dengan masalah pendanaan.

Tidak dipungkiri bahwa semua manusia berada di Bumi ini melalui proses sejarah panjang sehingga terbentuklah sebuah peradaban yang seharusnya semakin kemari semakin dapat dibanggakan dikarenakan sudah mendapatkan banyak contoh, pengalaman taktik cara mengendalikan lawan secara halus maupun brutal.

Tentunya masih banyak lagi maksud serta makna yang ada di bangunan Istana yang ditinggali oleh Ratu Aisyah Ibunda dari Sultan Syafiudin. Menurut sejarah, Kaibon merupakan bentuk persembahan kasih Sultan Syafiudin kepada Ibundanya, karena pendampingan dari Ibu lah maka ketika berusia 5 tahun sudah diangkat menjadi Sultan, hingga beranjak dewasa semua berjalan lancar, hingga setelahnya mempersembahkan Istana Kaibon ini kepada Ratu Aisyah.

Pada saat berkunjung ke Situs tersebut sungguh, penulis sangat kagum dan terpaku dengan sisa-sisa bangunan istana yang Unik dengan lahan seluas 4 Ha tanah, ditandai adanya pohon beringin Besar menjadi ciri khas kerajaan di Jawa yang terpengaruh oleh kedatangan Agama Budha pada masanya, disini ditambah adanya Kanal melingkari Komplek Situs tersebut, pertanda kesuburan selalu menyertai Istana tersebut. Faktor air memang menandakan kesuburan dimana kebutuhan pokok pertanian dapat selalu tercukupi, belum lagi hasil dari dalam air itu sendiri menjadi kebutuhan pokok lauk-pauk manusia yang syarat gizi. 

Situs Kaibon ini berada didesa Kroya, Kelurahan Kasunyatan Kecamatan Kasemen Banten lama. Seakan dapat tergambar dan terbayang yang terjadi dimasa lalu, dengan hiruk pikuknya kegiatan disuasana keraton pada zaman ke emasannya, yang kuat dengan pengaruh Islam. Tergambar dari sisa bangunan mesjid merupakan bangunan utama yang berada didalam keraton dengan perlengkapannya seperti pilar-pilar besar serta masih tersisanya  mimbar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun