Mohon tunggu...
Kimi Raikko
Kimi Raikko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Just Another Days In Paradise \r\n\r\n \r\n\r\n\r\n \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Konten Porno Mobile Meroket

5 Mei 2012   09:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:40 2221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_175570" align="aligncenter" width="600" caption="Censored, sumber: bgr.com"][/caption] Kemajuan wireless internet (mobile internet) tidak hanya meningkatkan jumlah mobile device, tetapi juga mobile contents. Perlu diingat sebelum majunya wireless internet seperti sekarang sangat sedikit mobile device yang bisa terkoneksi dengan wireless internet. Demikian juga mobile content belumlah sebanyak sekarang. Namun sekarang dengan majunya wireless internet yang sudah memasuki generasi keempat (4G LTE), mobile device yang bisa mengaksesnya juga sangat banyak. Hal ini membuat para pembuat konten juga berlomba-lomba membuat mobile contents, tidak terkecuali konten porno mobile. Mobile device seperti smartphone dan tablet merupakan favorit pengguna untuk mengakses internet mobile. Peningkatan jumlah smartphone beberapa tahun belakangan memang sangat mengagumkan. Di Amerika Serikat, 70% dari penjualan seluruh ponsel adalah smartphone. Ini artinya konsumen mulai meninggalkan basic phone dan beralih ke smartphone. Pada tahun 2010 muncul tablet yang dipelopori oleh iPad dari Apple Inc. Tablet merupakan mobile device dengan layar yang lebih lebar sehingga pengguna dapat menikmati konten seperti video dengan lebih baik. Setelah iPad, bermunculan tablet berbasis Android, meskipun tidak selaku iPad namun tetap menambah jumlah tablet yang beredar. Tentu saja dengan semakin banyak device yang mengakses wireless internet diperlukan konten yang juga banyak, salah satunya konten porno. Sebuah laporan dari Juniper Research mengatakan bahwa pendapatan dari mereka yang melakukan subscription terhadap konten porno mobile di tahun 2015 akan mencapai angka hampir 1 miliar dollar Amerika Serikat. Jumlah ini tentu sangat banyak. Juniper juga mengatakan pendapatan sebanyak ini berasal dari mereka yang memiliki akses wireless internet yang kencang. Dalam laporan tersebut juga dinyatakan bahwa tablet merupakan pendorong pertumbuhan pendapatan konten porno mobile karena memberikan pengalaman lebih baik dibandingkan dengan smartphone, terutama karena layarnya yang lebih besar. Di negara-negara berkembang, pertumbuhan pendapatan konten porno mobile mungkin tidak akan setinggi negara dengan koneksi wireless internet kencang. Selain itu, biasanya negara-negara dalam kelompok emerging markets tersebut dibatasi oleh penetrasi smartphone yang masih sedikit, cara pembayaran yang lebih sulit serta aturan sosial dan hukum. Dalam laporannya Juniper Research memberikan insight bahwa lebih dari 70% dari total end-user mobile adult revenues berasal dari Eropa Barat dan Amerika Utara. Jumlah pengguna Video Chat Dewasa akan meningkat tiga kali lipat di tahun 2015 dan menyumbang lebih dari 50% pendapatan konten porno mobile. Indonesia Meskipun koneksi wireless internet di Indonesia masih belum merata dan tidak sekencang negara lain, penggemar konten porno mobile mungkin sangat banyak. Salah satu indikator yang patut kita lihat adalah makin banyaknya device yang bisa mengakses wireless internet. Jika kita perhatikan pengguna BlackBerry di Indonesia mungkin sekitar 10 juta orang. Belum lagi smartphone berbasis Android, Symbian, Windows Phone dan iOS. Ditambah lagi pengguna tablet, mulai dari iPad hingga tablet murah buatan China berbasis Android. Dengan banyaknya konten porno mobile yang dijajakan, tidak tertutup kemungkinan para pengguna akan lebih sering mengakses konten porno mobile. Hal ini disebabkan beberapa hal. Pertama tidak seperti komputer dekstop, device seperti smartphone dan tablet merupakan barang yang sangat pribadi sehingga ketika mengakses konten porno secara mobile akan lebih sulit diketahui orang banyak. Hal ini akan memberikan keleluasaan lebih bagi pengguna ketika mengakses konten porno mobile. Kedua secara pendapatan konten porno mobile, mungkin benar tidak akan menyumbang terlalu banyak, namun konten porno mobile yang gratis juga cukup banyak sehingga negara-negara di emerging market seperti Indonesia akan lebih banyak mengakses konten porno mobile gratis. Ketiga keberadaan tablet murah dengan pengalaman menikmati konten porno mobile lebih baik turut memacu makin banyaknya pengguna yang mengakses konten porno mobile. Sumber: Juniper Research

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun