Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Karena Kompasiana, Saya Ngeblog Lagi

9 Oktober 2015   03:04 Diperbarui: 9 Oktober 2015   08:35 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="Foto: Pixabay"][/caption]

Saya mulai menulis blog ketika Wasantara masih eksis. Internet Provider "pelat merah" keluaran PT Pos dan Giro ini memang bisa masuk dalam kategori pelopor dan paling ekonomis pada zamannya dalam merajut nusantara melalui layanan internet.

Saya mulai mencurahkan “rasa dan karsa” melalui media blog ketika Multiply masih berjaya. Pada masanya, media menulis blog seolah terpisah melalui dua "kubu" platform, yaitu yang mengandalkan teks dan yang memanjakan image.

Apa yang saya tulis kala ngeblog saat itu? Selaras dengan apa yang disebut sebagai "personal journal writing". Menuliskan apa yang terstimulus oleh pancaindra, menorehkan apa yang sedang meletup-letup, dan membagikan sesuatu sebagai sarana untuk terkoneksi dan berbagi cerita.

Era ketika "phone" belum "smart" dan biaya berkirim SMS masih dihitung biayanya berdasarkan jumlah karakter yang terketik dilayar sehingga melahirkan bahasa seperti “u lg sbk g?”, serta aplikasi untuk bercakap-cakap seperti BBM dkk bahkan belum terbayangkan oleh pengguna hape, berbalas komentar di blog adalah keniscayaan. Tak heran bila posting tulisan di blog boleh dibilang akan selalu mudah dalam memanen komentar, karena di situlah salah satu sarana "elite" berbalas obrolan.

* * *

Kata Kho Ping Hoo, ada tiga peristiwa penting dalam hidup seseorang, yaitu kelahiran, pernikahan, dan kematian. Tak mau kalah, kata Ang Tek Khun (cieehh... emangnya ada yang percaya?) ada empat peristiwa krusial yang memengaruhi hidup seseorang, yaitu penemuan abjad, penemuan mesin cetak, penemuan Internet, plus bonus penemuan blog. Adanya alfabet membuat kita memiliki "alat" dasar untuk berkomunikasi, hadirnya mesin cetak membuat kita mampu menyebarkan sebuah informasi secara massal dan cepat, dan ditemukannya Internet membuat penetrasi informasi kian dalam dan luas sehingga "bumi menjadi rata".

Lalu, bagaimana penjelasan atas penemuan Blog? Ketika blog "dilahirkan", saya takjub dan menduga bahwa ini adalah peristiwa krusial dalam budaya literasi yang akan mengubah masa depan bangsa dan negara kita. Alasannya sederhana saja, karena bangsa kita bergerak dari budaya lisan dan berjuang amat keras untuk beralih ke budaya tulis. Ketika blog booming, menjadi tren dan gaya hidup, dalam beberapa kejapan telah mendorong sekian banyak orang mau dan bisa menulis. Bukankah ini peristiwa positif yang menakjubkan?

Masa keemasan blog adalah momentum yang patut dicatat dalam sejarah. Melalui blog lahir "cara baru" menjalin pertemanan hingga berdampak lanjut dengan kehadiran komunitas-komunitas blogger, dari ujung Barat hingga Timur Indonesia, dan pada puncaknya terselenggara even tahunan yang menjadi ajang "pesta" bagi blogger. Pada masa ini, saya bergabung dalam salah satu komunitas yang masuk dalam jajaran besar, yaitu Blogger Family (Blogfam) yang digagas oleh Maknyak dkk. Blogfam “bermarkas” di Forum, dan yang menarik untuk dicatat, dari Blogfam lahir e-Magz (majalah elektronik) yang terbit secara berkala dengan berbagai rubrik dan topik liputan utama.

Catatan sejarah penting lainnya adalah, melalui titik berangkat blog, lahirlah banyak karya cetak (baca: buku). Yang paling berbahagia, saya turut berada di pusaran ini dengan "genre" yang kami sebut Blook (blog-book). Berkisah tentang ini, kita harus merujuk pada Raditya Dika dengan Blook Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh (KJ). KJ adalah sebuah fenomena yang menoreh sejarah dengan tinta emas. Buku hasil migrasi materi dari blog ini, tidak ada matinya. Terus terjual bagus mengarungi waktu puanjang sejak terbit perdana 2005 dan telah diadaptasi ke layar perak. Buku ini pula yang kemudian melejitkan nama sang penulis hingga kini.

Sebagai orang berkecimpung di dunia penerbitan dan pusaran penggagas Blook, saya tak berhasil membidani lahirnya Blook yang mampu menjajari kesuksesan KJ. Namun yang cukup menghibur hati dan membahagiakan, saya bisa berada di pusaran terbit dua Blook yang mampu mencatat national best seller, yaitu Anak Kos Dodol (AKD, seri) karya Dewi "Dedew" Rieka dan My Stupid Boss (MSB, seri) karya Mbak Kerani. AKD telah difilmkan, sementara penulis MSB “menolak” bukunya difilmkan. Jika hingga hari ini Anda masih mengenang kedua buku (seri) ini, melalui kesempatan ini izinkan saya mengucapkan "maturnuwun".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun