Mohon tunggu...
Kholil Rokhman
Kholil Rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - IG di kholil.kutipan

Manata hati merawat diri

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Maradona dan Cruyff "Rusak" Nomor Punggung Berdasar Alfabet

20 Juni 2017   18:24 Diperbarui: 20 Juni 2017   18:43 2091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nomor punggung kostum sepak bola muncul pertama kali pada tahun 1928. FIFA mulai memperkenalkan nomor punggung kostum tim peserta piala dunia pada Piala Dunia 1956. Sejak Piala Dunia 1994, ditambahkan nomor dada di kostum peserta.

Dalam buku "Menggenggam Mutiara Dalam Angka" tulisan Daniel Kurniawan disebutkan Chelsea dan Arsenal adalah tim yang pertama kali menggunakan nomor punggung dalam kostum sepak bola. Chelsea dan Arsenal melakukannya pada 25 Agustus 1928.

Kala hari itu Chelsea melawan Swansea Town dan Arsenal melawan The Wednesday (tim yang kini bernama Sheffield Wednesday). Keputusan dua klub tersebut sempat memunculkan pro dan kontra. Pihak yang kontra menilai bahwa nomor punggung di kostum hanya 'mengotori' kostum.

Namun, kelak cerita tahun 1928 itu menggelinding seperti bola salju. Semakin lama makin membesar. Akhirnya setiap tim kini memiliki kostum dengan nomor punggung.

Soal nomor punggung, dulu tak sebebas saat ini. Nomor punggung paling besar di sebuah klub bisa jadi hanya angka 30-an. Namun, makin ke sini, banyak pemain yang menggunakan nomor punggung besar. Misalnya saja Ronaldinho yang memilih nomor punggung 80 saat di AC Milan. Bek asal Prancis Bixente Lizarazu memakai nomor 69 saat bermain untuk Bayern Munchen. Nomor itu digunakan karena dia kelahiran tahun 1969, bertinggi 169, dan memiliki berat badan 69.

Ada juga pemain yang menggunakan nomor punggung 0. Dia adalah pemain asal Maroko Hicham Zerouali. Hicham memakainya pada tahun 2000 saat membela Aberdeen, klub asal Skotlandia. Karena nomor unik tersebut, pemain yang sudah meninggal karena kecelakaan pada tahun 2004 ini dijuluki "Zero" oleh pendukung Aberdeen.

Aturan di klub memang lebih longgar dibandingkan aturan bagi peserta piala dunia. Nomor punggung kostum negara peserta piala dunia terbatas pada jumlah pemainnya. Jika pemainnya 22 orang, maka nomor punggung pada kostum paling besar adalah 22. Jika pemainnya 23 orang, maka nomor paling besar adalah 23.

Nah, dari nomor-nomor itu, peserta piala dunia akan menyerahkan nomor 1 pada kiper, baik itu kiper cadangan atau kiper utama. Memang seringnya, yang memakai kostum dengan nomor punggung 1 adalah kiper utama, tapi ada juga fakta yang membuktikan bahwa kiper utama memilih nomor lain.

Contohnya adalah kiper utama Prancis di Piala Dunia 1998, Fabian Barthez yang memilih nomot punggung 16. Sementara nomor punggung 1 dipakai kiper cadangan, Bernard Lama.

Namun pemberian nomor punggung 1 pada kiper tak terjadi di Timnas Argentina pada Piala Dunia 1978. Pada Piala Dunia 1978, nomor punggung 1 dipakai gelandang Norberto Alonso. Lalu kenapa Argentina memberikan kostum nomor punggung 1 pada bukan kiper di Piala Dunia 1978? Jawabannya karena nomor punggung pada kostum Timnas Argentina diberikan berdasar alfabet nama belakang.

Maka Norberto Alonso yang nama belakangnya berawalan dengan huruf A, mendapatkan nomor punggung 1. Sementara gelandang Ricardo Villa mendapatkan kostum dengan nomor punggung 22. Mario Kempes, bintang kala itu kebetulan pas mendapatkan nomor punggung 10 sesuai alfabet nama belakangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun