Mohon tunggu...
Kholil Rokhman
Kholil Rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - IG di kholil.kutipan

Manata hati merawat diri

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kiper Ini Pernah Isolasi Diri karena Percaya Kiamat Tahun 2000

10 Juli 2017   14:45 Diperbarui: 11 Juli 2017   17:52 1256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Carlos Roa. thesefootballtimes.co

Ini adalah cerita belasan tahun lalu. Cerita tentang Carlos Roa, kiper Timnas Argentina di Piala Dunia 1998. Jelang tahun 2000, Carlos Roa menghilang. Dia mengisolasi diri karena yakin kiamat akan datang.

Padahal saat itu Roa adalah andalan klub Mallorca, yang bermain di La Liga. Roa menghilang bukan karena ada konflik dengan Mallorca atau tidak betah di Mallorca. Dia melarikan diri karena yakin jika tahun 2000 atau awal milenium baru adalah akhir dari kehidupan umat manusia. Hal itu seperti ditulis thesefootballtimes.co, Oktober 2016. Saat itu, Roa mengisolasi diri di Provinsi Cordoba, Argentina. Dia ingin menghabiskan sisa hidup, yang tentu versinya, di daerah tersebut.

Di Cordoba, Roa menanggalkan telepon. Karena itu, dia tak bisa dihubungi klub maupun agennya. Di Cordoba itulah dia mengaku ingin mendekatkan diri pada Tuhan. Saat itu, Roa berpikiran bahwa dunia sudah sangat rusak.

"Di bumi, ada perang, kelaparan, kemiskinan, banjir, wabah penyakit. Itu membuktikan bahwa manusia tak punya hubungan spiritual dengan Tuhan," katanya waktu itu. Dia mengatakan bahwa jelang kiamat dia ingin berada di tempat yang bisa menyediakan kebutuhan jelang kiamat. Menurutnya, Cordoba adalah tempat yang tepat, yang bisa membuatnya dekat dengan Tuhan.

Namun, seperti yang diketahui, keyakinan akan kiamat dari Roa itu tak terbukti. Dia pun balik lagi ke Mallorca. Tapi, sekalipun keyakinannya tak terbukti, mengisolasi diri dan mendekatkan diri dengan Tuhan membuatnya segar kembali ketika balik ke Mallorca. Roa memang makin dekat dengan Tuhan. Bahkan, dia pun menolak bermain sepak bola di hari Sabtu. Sebab, Sabtu adalah waktu baginya untuk mendekat ke gereja. Imbasnya, Roa jarang main di Mallorca. Sebab, banyak pertandingan yang dilakoni Mallorca terjadi pada hari Sabtu.

Diketahui, Roa lahir pada 1969. Dia menghabiskan banyak kariernya di Racing Club, Argentina. Pemain yang pernah terserang Malaria karena klubnya pergi ke Kongo, Afrika itu, juga bermain di Eropa, yakni di Mallrca dan Albacete. Roa jadi andalan Timnas Argentina, tapi dalam waktu singkat, yakni hanya dua tahun. Roa jadi kiper nomor satu Argentina pada 1997-1999. Di Piala Dunia 1998, Roa jadi pilihan utama pelatih Daniel Passarelle.

Di Piala Dunia 1998 pada babak grup, Roa tak pernah kebobolan. Dia baru kebobolan di babak 16 besar saat Argentina bertemu dengan Inggris. Di laga itu, gawang Roa dijebol Alan Shearer melalui penalti, dan gol brilian bintang muda Inggris saat itu, Michael Owen.

Saat melawan Inggris itu, Roa jadi pahlawan dalam adu penalti. Argentina lolos ke babak 8 besar. Sayangnya, Argentina kalah 1-2 dari Belanda. Gol penentu Belanda dibuat Dennis Bergkamp dengan cara yang sangat indah, melewati Roberto Ayala dan menggedor gawang Argentina yang dijaga Roa.

Roa mengakhiri kariernya sebagai pesepak bola pada tahun 2006 ketika usianya 37 tahun. Sebagai pemain, trofi yang dia dapatkan bersama tim tidaklah banyak. Bersama Racing dia ikut berpartisipasi saat klub tersebut juara Supercopa Sudamericana pada 1988. Ia ikut serta membawa Lanus juara Copa Conmebol pada 1996. Dia ikut serta membawa Mallorca juara Piala Super Spanyol pada 1998. Untuk individu, Roa menjadi kiper terbaik La Liga musim 1997-1998. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun