Mohon tunggu...
Kholil Rokhman
Kholil Rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - IG di kholil.kutipan

Manata hati merawat diri

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

AHY dan Potensi Stigma Parpol Keluarga

17 Februari 2020   05:23 Diperbarui: 17 Februari 2020   23:24 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto kompas.com

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) digadang akan jadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Partai Demokrat Mei tahun ini. Jika hal itu menjadi kenyataan, maka Partai Demokrat akan jadi partai politik pertama di masa reformasi yang suksesinya adalah suksesi keluarga.

Wacana AHY bakal menggantikan sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebenarnya sudah berembus kencang. Khususnya, setelah AHY menjadi Wakil Ketua Umum Partai Demokrat. 

Dalam Pemilu 2019 lalu pun AHY diberi tugas besar sebagai komandan Partai Demokrat di hajatan lima tahunan. Wacana suksesi dari SBY ke AHY kembali mengemuka jelang Kongres Partai Demokrat yang akan kemungkinan dilaksanakan Mei tahun ini.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan seperti diberitakan detik.com menyebutkan peluang AHY menjadi Ketua Umum Partai Demokrat sangat terbuka lebar. Apalagi, katanya, AHY adalah sosok yang sering berkeliling ke daerah untuk konsolidasi.

Pernyataan Syarief Hasan ini menjadi tanda bahwa AHY bisa menjadi suksesor sang ayah sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, jika semua kader Partai Demokrat menginginkan aklamasi agar AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Jika AHY akhirnya jadi pemimpin puncak Partai Demokrat, maka partai berlambang mercy itu adalah partai politik pertama di masa setelah reformasi yang suksesi kepemimpinannya dari ayah ke anak. Partai-partai politik lain, sepengetahuan penulis belum ada yang melakukan suksesi 'keluarga' dalam parpol.

PDI Perjuangan belum melakukan suksesi ketua umum sejak reformasi bergulir. PPP, Golkar, suksesi beberapa kali dengan ketua umum yang tidak memiliki hubungan keluarga. 

PKB juga belum ada suksesi keluarga. Hanura juga tak terjadi suksesi keluarga di partai. Gerindra dan NasDem sampai saat ini tak ada suksesi berbau keluarga. PKS dan PAN juga sama. Beberapa partai yang tak memiliki wakil di DPR saat ini juga tak terlihat sudah pernah melakukan suksesi keluarga di partai.

Maka, potensi munculnya pandangan parpol keluarga jika AHY naik tampuk, bakal tak terhindarkan. Apapun alasan untuk membantah stigma itu, bakal tak sekuat stigmanya. Sebab, faktanya memang suksesi partai dilakukan sang ayah pada sang anak.

Apakah politik membolehkan politik keluarga. Politik adalah bagian dari demokrasi. Demokrasi tak memberi batasan, termasuk bahwa suksesi keluarga bisa dilakukan. 

Namun, satu yang perlu menjadi poin penting jika AHY jadi Ketua Umum Partai Demokrat adalah bagaimana Partai Demokrat memberi bukti. Bukti tersebut adalah bahwa AHY sangat pantas menjadi ketua umum partai, terlepas dia adalah putra dari SBY.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun