Mohon tunggu...
Kharisrama Trihatmoko
Kharisrama Trihatmoko Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Support me to be a writer by finding my books at: www.salehajuliandi.com www.gramedia.com Thank you! :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Dia

20 Juni 2016   22:36 Diperbarui: 20 Juni 2016   22:45 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berkisah pada malaikat, ia serupa rembulan balutan sutera

Dari mana bunda turun, merengkuh anak-anak Adam

Ah … kasihnya durhaka pada dia yang menuhankan jarak dan waktu

Sementara bintang-bintang kelam, meniru sahaja

Namun … apa gerangan bulan harus memilih matahari

Dalam nyata, seratus tahun yang mempertemukan asmara

Bulan melupakan, bintang-bintang ramai, riang

Dalam karamku, ada kesangsian untuk nasihat anak-anak manusia

Tentang pengorbanan, tentang kekaguman

Malaikat berbisik, tetaplah menjadi sejuknya danau

Asinnya ombak ialah petaka bagi mereka yang telah dikasihi

Ceritera malaikat tentang senandung cinta

Yang hadir untuk menyatukan, menyelaraskan energi serta rasa

Lalu bermetamorfosa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun