Mohon tunggu...
khairunisya manza
khairunisya manza Mohon Tunggu... -

jadilah diri sendiri, pantang menyerah, dan apa adanya ;)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dampak Sinetron Bagi Para Generasi Muda Indonesia

9 Juni 2013   23:29 Diperbarui: 4 April 2017   17:42 47384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dampak Sinetron Bagi Para Generasi Muda Indonesia

Kita patut bangga bahwa pertelivisian Indonesia dewasa ini telah berkembang pesat, dengan ditandai sudah banyaknya stasiun – stasiun televisi swasta yang saling berlomba menyuguhkan tayangan – tayangan untuk pemirsanya. Tayangan – tayangan yang mereka suguhkan telah memberikan informasi – informasi yang tajam, akurat, dan objektif, televisi juga telah membantu anggota masyarakat dalam memahami berbagai persoalan aktual di berbagai bidang.

Bukan hanya itu, media televisi pun menyuguhkan acara – acara yang dapat memperluas wawasan publik seperti, talkshow, diskusi, dan acara – acara edukasi lainnya. Dan dewasa ini media televisi menjadi salah satu sahabat baik bagi para anak – anak dan remaja Indonesia dengan suguhan – suguhan menarik yang mampu menemani mereka bersantai di rumah, seperti kartun, acara musik, dan lainnya.

Namun, tampaknya televisi sekarang ini lebih banyak mempertonotonkan cerita dalam bentuk sinetron. Yang dimana saat ini sinetron sedang menjadi trend pertelevisian Indonesia dibandingkan acara – acara yang lebih positif lainnya. Zaman 90-an dahulu, acara anak masih kita sering temui di televisi, tetapi sekarang, anak-anak di bawah umur seperti terintimidasi oleh tayangan – tayangan dewasa.

Dalam menggaet segmen pemirsa, setiap stasiun televisi saling berlomba menayangkan sesuatu yang lagi menjadi trend dan banyak di saksikan oleh penonton, tidak lain hanya untuk menaikan rating mereka. Salah satu contohnya sinetron, ada beberapa dan bisa dikatakan banyak stasiun televisi di Indonesia yang sering menampilkan sinetron-sinetron yang sebenarnya itu hanya di peruntukan bagi orang tua bukan anak – anak. Namun karena jam tayang yang memungkinkan bagi anak untuk menonton, maka jadilah anakpun ikut menontonnya.

Cerita yang biasanya di angkat di dalam sinetron tersebut adalah cerita – cerita kehidupan remaja yang hidup dalam kemewah – mewahan dan kehidupan rumah tangga yang begitu kompleks yang seharusnya itu tidak layak untuk di tonton oleh anak – anak. Memang benar disini diperlukan pengawasan bagi orang tua untuk mengawasi anak – anaknya memilih acara televisi yang baik, tetapi untuk beberapa orang tua membiarkan anak-anaknya menonton televisi selama berjam – jam, dengan asumsi bahwa mereka terhibur dengan acara yang disuguhkan, tanpa memperhatikan mamfaat dan pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa dan mental anak – anaknya.

Masa anak – anak dan remaja adalah masa yang paling penting bagi perkembangan hidup manusia. Sehingga apapun yang diberikan dan diterima pada masa itu sebaiknya merupakan hal yang terbaik. Dampaknya mungkin tidak akan terasa sekarang, akan tetapi tapi beberapa tahun kemudian anak – anak yang sering nongkrong di depan televisi akan mengalami kesulitan konsentrasi. Banyak sebenarnya dampak yang akan muncul, seperti masalah kesehatan, konsentrasi, bahkan masalah moral.

Apabila dari masa anak – anak dan remaja sudah disuguhkan tayangan – tayangan yang ceritanya untuk orang dewasa itu akan mempengaruhi pandangan mereka. Betapa enaknya hidup dengan rumah yang besar dan mobil yang mewah yang bisa ia bawa kapan saja bahkan mereka bawa untuk pergi kesekolah. Biasanya tayangan – tayangan seperti itu menampilkan sisi enaknya saja tanpa dilihatkan sisi kerja kerasnya untuk mencapai hal kemewahan tersebut. Secara tidak langsung mereka akan terdoktrin bahwa hidup selalu enak dan apa saja yang kita inginkan pasti ada, padahal sebenarnya tidak seperti itu. Kita harus bekerja keras dan harus selalu mensyukuri hidup, tidak boleh selalu melihat “keatas”.

Untuk melihat beberapa fakta saat ini, yang sepertinya begitu mendewakan acara televisi, mereka rela tidak ikut bahkan tidak pergi ke Masjid karena sinetron mereka sedang tayang mereka merelakan hal seperti itu tidak di jalankan, asal sinetron kesayangan mereka tidak terlewati. Mereka marah, saat pemeran utama dari sinetron kesayangannya tersakiti, mereka pun menangis, dan tertawa setiap kali pemutaran sinetron kegemarannya.

Dampak lain dari anak atau remaja yang keranjingan sinetron adalah mereka akan merasa ketergantungan dengan televisi, mereka akan malas melakukan untuk melakukan kegiatan lain selain menonton televisi. Mereka akan cenderung meniru apa yang mereka lihat di tayangan televise atau sering dikatakan para psikolog‘what they see is what they do’ (apa yang mereka lihat adalah apa yang mereka kerjakan).

Selain itu masalah vulgarisme pun saat ini menjadi masalah dari tayangan – tayangan sinetron. Indonesia adalah salah satu negara yang mayoritas masyarakatnya adalah masyarakat muslim yang berkiblat pada kehidupan Timur bukan Barat. Akan tetapi semakin kesini semakin menjunjung tinggi fashion kebarat – baratan, yang akan berdampak negatif bagi para generasi muda mendatang. Selain itu jenis peran yang dimainkan oleh para artis sering kali bertabrakan dengan norma pergaulan masyarakat dan belum sesuai dengan tingkat perkembangan psikologinya.

Itu semua akan berdampak negatif bagi perkembangan anak – anak dan remaja. Krisis moral akan muncul apabila itu semua tidak di hentikan. Dan keadaan ini akan semakin parah jika orang tua sendiri tidak mampu memberi perhatiannya kepada anak – anaknya, dan hal ini bisa membuat anak – anak mencari tokoh yang lebih baik menurutnya dari tempat lain, termasuk sinetron yang ia tonton.

Sebuah penelitianAmerican Psychological Association(APA) pada tahun 1995, ‘bahwa tayangan yang bermutu akan mempengaruhi seseorang untuk berlaku baik, dan tayangan yang kurang bermutu akan mendorong seseorang untuk belaku buruk’ . bahkan penetilian ini menyimpulkan bahwa hampir semua perilaku buruk yang dilakukan seseorang adalah pelajaran yang mereka terima sejak kecil.

Yang paling utama saat ini, adalah peranan orang tua untuk bisa mengontrol tayangan yang di tonton oleh anak-anaknya. Orang tua perlu mendampingi anak – anaknya saat nonton, memberikan pemahaman, tentang suatu tayangan sinetron yang sedang disaksikan, juga untuk membangun sarana komunikasi dengan anak, dan hal ini juga bisa mengurangi dampak negatif dari tayangan sinetron bagi anak dan remaja.

Kehadiran televisi swasta di Indonesia, disisi lain layak untuk di sambut dengan suka cita, karena memberi pengaruh positif kepada pemirsanya. Dengan kehadiran tayangan – tayangan yang bermutu dan layak untuk disimak. Tapi disi lain kehadiran televisi Indonesia, membawa masyarakat kepada sesuatu yang membahayakan, kehadiran acara – acara yang dulunya di tayangkan untuk hiburan, saat ini ditayangkan untuk menaikan rating, minat pemirsa, tanpa melihat sisi negatifnya dari tayangan yang telah mereka tayangkan.

Bahaya lain yang membuat sinetron Indonesia banyak di hujat oleh banyak orang adalah karena bisa membawa pengaruh negatif yang akan membentuk masyarakat jadi konsumtif dan hedonisme dikarenakan melihat kehidupan yang ada disinetron sedemikian wah dan serba glamour.

Indonesia butuh generasi muda yang teguh akan moral dan prinsipnya demi kemajuan negara ini. Moral dan prinsip itu penting dan harus dipupuk sedini mungkin. Jangan sampai hal-hal kecil malah memperburuk keadaan moral dan prinsip bangsa yang sebenarnya. Indonesia adalah negara yang dimana menjunjung tinggi nilai – nilai moral sesuai dengan yang tertera di Pancasila dan contoh – contoh pahlawan kita di masa penjajahan. Untuk itu kebiasaan mengkonsumsi televisi secara sehat harus dimulai sejak usia dini. Demi berkembangnya tayangan – tayangan yang lebih mendidik dan bermoral tinggi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun