Mohon tunggu...
Deddy Kurniawan
Deddy Kurniawan Mohon Tunggu... wiraswasta -

berusaha yang terbaik untuk hidup yang hanya sekali

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahmad Fathonah "Asisten Pribadi" LHI

19 Maret 2013   21:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:30 1423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masih tetap menjadi misteri sampai sekarang siapa jati diri sebenarnya Ahmad Fathonah lelaki yang tertangkap tangan oleh KPK yang kemudian menyeret Mantan Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaaq dalam suap impor daging sapi. Menurut versi sebagian besar pers, orang ini adalah asisten/sekretaris pribadi atau staff khusus mantan presiden PKS tersebut. Tetapi kemudian dibantah oleh kader-kader elite PKS yang tidak mengenal orang ini dalam struktur kepengurusan partai. Tim pembela LHI, Zainuddin paroh bahkan memberikan statement untuk menguatkan pernyataan elite partai dengan mengatakan "Ahmad Fathanah adalah pengusaha pengimpor daging. Bukan teman atau sekretaris Luthfi" di depan gedung KPK. Entah nara sumber mana yang dikutip media massa sehingga bisa mengatakan AF itu adalah asisten pribadi sang presiden. Belum pernah  ada klarifikasi perihal "asisten pribadi" ini oleh pers terhadap Ahmad Fathonah ini melalui interview langsung sehingga kata-kata itu masih di daerah abu-abu.
Celakanya lagi penyebutan Ahmad Fathonah sebagai kader PKS,asisten pribadi,sekretaris pribadi itu oleh pers kemudian dikaitkan dengan pemberitaan gratifikasi seks dan seputar kehidupan pribadi AF yang jelas-jelas diluar konteks kasus suap impor daging, seolah-olah berusaha menciptakan opini atau stigma miring terhadap partai berlambang dua bulan sabit itu. Ketika konferensi pers, Maharani Suciyono sudah menjelaskan posisinya bahwa dia berada di waktu dan tempat yang salah dan tertangkap ketika sedang berada di lobby bukan di kamar hotel seperti yang diberitakan pers dan hasil wawancara itu juga tidak diperlihatkan secara utuh alias ada bagian yang diedit oleh pers. Esok harinya, salah satu stasiun TV mengundang para pengamat psikologi hanya demi mengejar pembenaran "wanita ini telah melakukan kebohongan publik" dengan membeberkan analisa gesture tubuh ketika berbicara. Oklah kalau keterangan Maharani kurang bisa dipercaya tetapi bukankah hanya bermodalkan pengamatan para ahli saja belum cukup kuat harus juga dihadirkan saksi mata yang menyaksikan secara langsung.
Lagipula mengapa pers harus membuka kehidupan pribadi seorang Ahmad Fathonah. Pers dalam hal ini tidak ubahnya seperti infotainment yang membuka aib seseorang demi sekedar menaikkan rating acara.  Kata-kata asisten pribadi hanya akan jadi bombastis ketika diiringi rangkaian berita seputar Maharani,Gratifikasi seks dan Kehidupan pribadi Ahmad Fathonah.
Wallahu alam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun