Tim penasihat hukum Ahok mengatakan dua alasan memori banding yang sedianya diajukan oleh gubernur non-aktif itu. Dia menyebutkan putusan hakim tidak adil. Sebelumnya, salah satu penasihat hukum Rolas Sitinjak mengatakan alasan pertama adalah saksi pihak kliennya dikesampingkan oleh majelis hakim. Selain itu, ahli yang dihadirkan oleh Ahok pun dikesampingkan oleh majelis.  Namun akhirnya ditengah desakan pembebasan Ahok  upaya banding itu dicabut , salah satu alasan karena kekawatiran banyak orang terganggu oleh unjuk rasa relawan.Â
Lalu dengan dicabutnya banding tersebut, benturan antara yang pro dan kontra akan selesai ?
Jika Banding Jaksa terus maka kemungkinan :
- Majelis mengabulkan banding jaksa dan mengurangi hukuman Ahok.
- Majelis menolak banding jaksa tanpa menambah hukuman Ahok.
- Majelis menolak banding jaksa dan menambah hukuman Ahok.
Setelah putusan banding, hanya Jaksa yang berwenang mengajukan kasasi.
Artinya, Â jika jaksa banding masih dilanjutkan maka proses hukum tersebut masih berlanjut. Stigma yang didapat adalah kekuasaan saat ini bertindak atau berperan sebagai kuasa hukum Ahok. Sehingga, ada kemungkinan pencabutan banding tersebut bertujuan bahwa kasus Ahok tersebut diambil alih oleh pemerintah oleh adanya tekanan internasional.Â
Persoalan yang timbul, akan kembali kepada masalah awal dimana jika kemungkinan Ahok bebas maka sebut saja gerakan massa Islam  yang tidak puas akan ditujukan kepada pemerintah.  Pengusutan Rizieq menjadi indikasi  adanya antisipasi untuk meredam gerakan umat islam yang tidak puas itu.
Bisa saja, jaksa tetap mengajukan banding dan kasasi serta Ahok melakukan upaya PK dan  mengajukan grasi yang menjadi hak prerogativ presiden. Keputusan presiden ini memungkinkan untuk membersihkan nama Ahok menjelang pilpres 2019.
Politik itu cair, seperti halnya JK yang semula beredar video yang tidak mempercayai Jokowi namun akhirnya menjadi wakilnya. Â Begitu juga saat ini, JK mengungkap peranya atas keberhasilan pasangan Anies - Sandi. Â Hal ini dapat menjadi sinyal Jokowi - JK agaknya tak berpasangan dalam pilpres mendatang. Â Sedangkan dalam berbagai kesempatan Jokowi seperti menganak emaskan Ahok.Â