Mohon tunggu...
Doddy Poerbo
Doddy Poerbo Mohon Tunggu... -

apalah arti sebuah nama

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Lagu #2019GantiPresiden yang Dipersoalkan

22 Mei 2018   19:56 Diperbarui: 22 Mei 2018   23:41 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalau kita mendengar lirik lagu #2019GantiPresiden terkandung pesan kritik sosial, namun bagi politikus bisa terasa menjadi kritik kepada kekuasaan. Memang faktanya, rupiah mengalami depresiasi hingga pada  level Rp 14.200 per dolar yang langsung mempengaruhi biaya produksi pakan ternak misalnya yang masih bergantung konten import. Tak bisa dihindari harga ayam potong dan telur ayam mengalami kenaikan yang langsung dirasakan oleh masyarakat.

Tak kurang para pemangku pengambil keputusan  bidang ekonomi  menjelaskan ketengah publik bahwa kondisi tersebut sebagai post mayeur atau sebagai peristiwa yang  tak dapat dihindar karena pengaruh ekonomi global, setidak tidaknya memberi sebuah gambaran agar rakyat harap maklum.

Namun lirik lagu tersebut seperti tidak bisa memakluminya, mengeluhkan kenaikan harga dan melempar kesalahan kepada kekuasaan. Tentunya, lirik lagu tersebut membuat panas telinga karena,  mungkin saja dipandang akan menggerus citra memakmurkan bangsa. Adalah politikus PDIP yang terlihat senang mendengar gitaris Boomerang membawa lagu itu keranah hukum, dia marah karena disangka sebagai penciptanya.

Karena menjadi bahan pemberitaan, lagu kritik ini mungkin semakin populer apalagi kaus tagar 2019 Ganti Presiden sudah memasyarakat dan menjadi yel yel menjelang pilpres 2019.

Mencermati dinamika politik yang berkembang setelah 20 tahun reformasi yang membawa Indonesia lebih demokrasi layaknya menonton sebuah panggung teater politik yang kolosal, ada peran pendukung, ada peran oposan dan ada peran penggembira dimana anak2 juga dilibatkan. Ditengah perang tagar itu, bahwa sesungguhnya demokrasi itu milik rakyat, boleh mendukung, boleh beroposisi dan boleh berpendapat.

Menyimak lirik lagu tersebut, boleh disebut lagu tersebut beroposisi karena tidak puas dengan kepemimpinan Jokowi namun tetap berpegang pada konstitusi tahun 2019 diadakan Pilpres. Walau begitu, makna lirik lagu tersebut memberi pesan jangan memilih Jokowi kembali. KPU sendiri menyatakan Tagar 2019GantiPresiden bukan kampanye, merupakan sebuah ekspresi berpendapat. Hanya, ekspresi tersebut tidak menyenangkan partai pengusung Jokowi.

Terlepas lagu Tagar 2019GantiPresiden plagiat lagu Better Man yang dipopulerkan oleh penyanyi kondang dari Inggris, Robbie Williams , pelapor yang disebut sebagai penciptanya,  mungkin saja marah karena tidak mau diseret dalam urusan politik. Berbeda dengan Ahmad Dhani yang memang sering melontarkan sikap oposan di media sehingga harus duduk di kursi terdakwa, walau tidak ditahan.

Kekuasaan akan bersandar pada hukum untuk memaksa rakyat tunduk, salah salah kata di medsos bisa masuk penjara seperti yang dialami oleh dosen wanita USU atau seorang PNS di Kalimantan Barat. Namun cerita dari negara jiran lain lagi, seorang penguasa dapat mengatur pejabat penegak hukum agar korupsi yang disangkakan kepada sang penguasa tidak di proses,  namun seiring pergantian kekuasaan maka kasus itu langsung dipross.

Tagar 2019 GantiPresiden, memang konstitusinya memungkinkan pergantian presiden tahun 2019 yang merupakan proses demokrasi, namun karena seseorang tidak suka disebut sebagai pencipta lagu tersebut maka dibawalah keranah hukum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun