Mohon tunggu...
Maulida Husnia Z.
Maulida Husnia Z. Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Belajar menulis kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kapan Emosi Pertama Kali Muncul dan Berkembang?

4 September 2018   10:43 Diperbarui: 4 September 2018   11:35 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(crossroadsdbq.com)

Seperti yang kita tahu, emosi sangat erat kaitannya dengan perkembangan anak. Seiring dengan tumbuhnya anak, beberapa respon emosional semakin lama akan semakin berubah.

Itu dikarenakan  karakteristik dari pola emosi yang notabenenya menjadi salah satu elemen dasar kepribadian manusia, sudah mulai berkembang sejak usia bayi.

Sementara itu perkembangan emosional yang muncul pada anak merupakan proses yang terjadi secara bertahap, karena emosi yang bersifat rumit merupakan hasil dari sesuatu yang sederhana.

Dalam buku karangan Papalia; Olds; dan Feldman yang berjudul Human Development (1998), dituliskan bahwa tanda-tanda emosi yang pertama kali tampak adalah pada bayi yang baru lahir.

Bayi yang baru lahir, menunjukkan dengan jelas bahwa mereka tidak senang, bahkan tidak nyaman. Bayi menangis kencang dan menggerakkan kaki dan tangan mereka serta mengakukan tubuhnya.

Tanda-tanda awal ini merupakan indikator perkembangan yang penting. Ketika menginginkan sesuatu, bayi hanya akan bisa menangis. Lalu ketika mereka senang, mereka akan tertawa. Mereka hanya bisa berkomunikasi dengan keduanya.

Bila pesan mereka mendatangkan respons, rasa keterikatan mereka tumbuh. Rasa penuh kendali mereka terhadap dunia pun tumbuh, ketika mereka sadar bahwa tangis mereka mendatangkan bantuan dan kenyamanan, begitupun sebaliknya.

Senyum dan tawa mereka menghasilkam senyum dan tawa pula sebagai balasannya. Bayi otomatis akan lebih mampu berpartisipasi secara aktif dalam mengatur keadaan emosional mereka.

Lalu, kapankah emosi itu muncul?

Mengidentifikasikan emosi pada bayi tidaklah mudah. Bayi memang benar merasakan emosi pada dirinya, namun tidak semuanya dapat terekspresikan. Mimik atau ekspresi wajahlah yang sering digunakan, namun ekspresi wajah juga bukanlah satu-satunya rujukan atas emosi bayi.

Aktivitas motorik, bahasa tubuh, dan perubahan fisiologis merupakan faktor yang penting atas emosi bayi. Misalnya, seorang bayi dapat menunjukkan rasa takut dengan menoleh dan menghindari tatapan atau ditandai dengan detak jantung yang lebih cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun