Mohon tunggu...
Kemilau Bening
Kemilau Bening Mohon Tunggu... -

selalu ada awal dan akhir

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Opini Saya(?)

21 Mei 2013   03:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:16 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2 hari yang lalu, aku menonton sebuah film anime dari jepang. Ceritanya sangat menarik, benar-benar sangat mempesona, itu menurutku. Akan tetapi, aku tidak tahu judulnya. Setelah aku menontonnya lalu aku menyadari akan pentingnya cita-cita. Sizuku tokoh utama pada film trsbut. Dia kutu buku. Hampir setiap hari dia pergi ke perpustakaan dan dia juga pandai menulis syair. Buku yang biasa dia baca adalah buku-buku nonfiksi. Suatu hari, dia pergi keluar dengan Yeko yang merupakan sahabatnya. Mereka duduk di taman. Akan tetapi, tiba-tiba Yeko lari dan Sizukupun bermaksud mengejarnya. Di tengah perjalanan, saat Sizuku mengantarkan Yeko ke tempat les, dia menyadari buku yang baru dia pinjam dari perpustakaan pagi tadi tertinggal di kursi taman tempat Yeko dan Sizuku mengobrol. Akhirnya, sizuku kembali ke taman itu tanpa Yeko. Di kursi taman, ternyata ada seseorang yang sedang membaca buku yang Suzuki pinjam. Itu lah awal yeko berjumpa dengan jodohnya. Banyak yang aku pikirkan setelah mnonton film ini. Pikiranku terus berputar pada 3 hal yaitu: hobi, cita-cita dan cinta.
Jujur dulu aku masih bingung dengan hobiku. Padahal itu sangat sederhana, tak asing dan sering ditanyakan pada kolom-kolom biodata atau saat memperkenalkan diri. Tapi inilah aku. Saat melihat orang yang bisa main alat music atau bernyanyi aku bertekad supaya senang juga pada musik atau saat melihat orang baca buku aku ingin menjadi kutu buku, orang lain bisa menulis karangan yang bagus aku pun jadi ingin sepertinya, sampai soal berpakaipun aku merasa linglung juga. Ahh apa aku bodoh? Hanya satu yang tak ingin aku ikuti yaitu pacaran hehe..
Setelah Sizuku bertemu dengan Shiji, dia mendapatkan cita-citanya dan dari melihat sikap dan sifat Sizuku aku semakin yakin dengan cita-citaku. Aku berjanji tidak akan membuang waktuku dengan percuma karena tujuanku yang sebenarnya adalah menjadi manusia yang bermanfaat. Aku sangat setuju dengan sabda Rosululloh SAW bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Dengan bersungguh-sungguh aku pasti bisa jadi dokter. Amin. Soal cinta, hmm, sebenarnya aku iri dengan Sizuku bisa bertemu dengan jodohnya dan dengan situasi romantic. Sizuku pertemu dengan shiji di taman dan dengan sedikit pertengkaran. Ternyata Shiji selama ini memperhatikan Sizuki bahkan dia dengan sengaja duduk di depan Sizuki yang sedang membaca. Selama ini Sizuki tidak menyadari kehadiran Shiji. Jujur, aku sering menghayal mungkinkah aku bertemu dengan jodohku pada situasi yang romantic? Misalnya saat aku sedang membaca sambil jalan aku menabrak seorang laki-laki tampan yang sebenarnya dia adalah jodohku. Wah, aku rasa terlampau jauh aku berpikir. Tapi sebenarnya di dalam hatiku aku yakin Tuhan yang Maha pngasih sudah mengaturnya. Aku pasti memiliki jodoh. Alasan itu lah yang membuatku tidak ingin pacaran. Selain itu ada alasan lain yang ku miliki. hm, karena aku berpikir pacaran itu membosankan dan aku suka geli melihat orang yang pacaran jadi lebay. Lihat saja anak lebay yang pacaran di facebook. Pasti tanpa di jelaskanpun kalian mengerti. mungkin setelah membaca pendapatku ini, kalian berpikir aku bodoh dan memiliki pemikiran yang ‘sangat kolot’, tapi aku yakin tidak semua orang yang pacaran seperti itu. Itu yang aku lihat dari sisi negatifnya saja. Ah cukup, sudah ku putuskan aku akan mengesamping soal cinta mulai sekarang. Aku yakin cinta itu pasti datang tanpa di undang karena Allah sudah mengaturnya dan pasti datang. Aku akan focus pada cita-citaku yaitu DOKTER.amiin. kalau cita-cita kalian apa? Yaaakk.. apapun itu, selamat berjuang! ;)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun