Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Duka Pertiwi

25 Mei 2017   12:05 Diperbarui: 25 Mei 2017   12:08 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Air mata darah anak-anak pertiwi kembali tumpah

Kali ini, mengucur deras di stasiun kampung melayu, jakarta

Tubuh-tubuh tak berdosa terburai bak serpihan puing

Membentur pecah di sisi nan terdalam taman sejuk insan mulia     

(2)

Entah apalah namanya yang kau ledakkan itu, kisanak ..

Kau yang kiranya bercokol siasat di tahta angkara kebenaran atas nama

Mencengkeramkan paksa jemari nama-nama palsu berhalamu

Pada tubuh-tubuh tak berdaki laksana kaulah wakil sang pengadil

(3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun