Mohon tunggu...
Umi Salamah
Umi Salamah Mohon Tunggu... Guru - Rafaeyza n Syafiqa Mom

Dunia begitu indah dan penuh warna. Manusia dilengkapi indera untuk mengalami, merasakan, dan mempelajarinya. Saya suka menjajal semua keanekaragaman yang luar biasa itu _RA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Hebat, Guru yang Mendidik dengan Perhatian

2 September 2014   22:40 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:48 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendidik dengan perhatian adalah proses pembelajaran yang mengutamakan pada nilai-nilai kebaikan yang dilaksanakan dengan mencurahkan ketulusan dan perhatian pada aspek perkembangan anak didik seperti aspek; psikologis, biologis, inteleqtual, spiritual, sosial dan sebagainya untuk mewujudkan keberhasilan pembelajaran dan menciptakan generasi yang berkemajuan dan berahlaqul karimah dan berilmu pengetahuan.

Dalam QS At Tahrim ayat 6 yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, periharalah diri kalian dan keluarga kalian dari api nereka”

Umar bin Khattab RA menafsirkan ayat ini dengan; Hendaklah kalian menjaga mereka dari apa-apa yang dilarang oleh Allah, dan menyuruh mereka mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Nya.

Mendidik merupakan salahsatu ihtiar kita untuk membentengi keluarga kita dari hal-hal yang dilarang oleh agama. Tentunya pendidikan yang baik lah yang mampu membentengi kita dari api neraka.

[caption id="attachment_340703" align="aligncenter" width="512" caption="dok. pribadi"]

14096475371011554149
14096475371011554149
[/caption]

Kenapa mendidik dengan perhatian?

Pada unit pendidikan terkecil atau pada jenjang TK, konsep “Mendidik dengan Perhatian” menjadi penting untuk diterapkan dalam rangkamenumbuhkan pemahaman awal yang baik akan nilai-nilai keilahian, kejujuran, keadilan, kerja keras dan semangat kerja yang tinggi dan bersih dari hal-hal yang dilarang oleh agama. Dan semangat ini harus dibumikan.

[caption id="attachment_340704" align="aligncenter" width="512" caption="dok. pribadi"]

1409647612280130712
1409647612280130712
[/caption]

Masa anak-anak usia Kelompok Bermain dan TK adalah masa penyerapan super. Mereka memiliki respon yang aktif – atraktif dari lingkungan kehidupan mereka seperti lingkungan rumah, sekolah dan lingkungan sekitar. Dan tugas kita adalah mengkonsep lingkungan yang baik untuk mengundang reaksi yang baik dari mereka. Kita adalah cerminan mereka. Tempat mereka melihat segala sesuwatu dan mereka akan mencontohnya dan menerapkan contoh tersebut kedalam diri mereka.

Kekuatan pancaran perhatian dari seorang guru terhadap anak didiknya sangat berpengaruh besar untuk mereka selamanya. Kedekatan emosional yang terbagun akan mensugesti, mendukung, dan mengarahkan. Maka, bantulah peserta didik kita dengan memberikan keyakinan bahwa mereka mampu berprestasi, mereka bisa berkreasi dan berkarya. Kita harus yakin bahwa dengan memberikan curahan perhatian, bimbingan yang tulus dari kita selaku pendidik, maka mereka akan mampu berbuat sesuatu secara positif dan bermanfaat.

Meski belum lama mengajar anak-anak TK saya menemukan beberapa langkah-langkah yang saya pelajari secara tidak langsung dari para ibu guru/bunda-bunda/ustadzah-ustadzah untuk bisa mendidik dengan perhatian. Berikut langkah-langkahnya; check it out here we go..

1.Dekati peserta didik kita, dan pahami karakternya

Masing-masing peserta didik memiliki karakter yang berbeda dan beragam (pendiam, aktif, percaya diri, pemalu dan sebagainya). Jadikanlah kita sebagai subyek terdekat, dipercayai oleh mereka. Dengan memahami perbedaan dari pesera didik, maka kita mampu memberikan perhatian yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik.

2.Positif parenting, Guru adalah orang tua di sekolah

Guru adalah orang tua di sekolah, menghargai setiap perilaku peserta didik kita dengan lebih bijaksana. Setiap tindakan mereka adalah bagiana dari eksplorasi diri. Misalkan mereka melakukan kekeliruan maka ajaklah mereka untuk berdiskusi tentang apakah perbuatan itu baik atau tidak baik untuk mereka. Diskusi dan eksplorasi bermanfaat untuk perkembangan otak peserta didik kita.

3.Libatkan dan ajak peserta didik kita untuk berdiskusi

Seawal mungkin peserta didik kita diajak untuk berpartisipasi dan melibatkan mereka dalam situasi atau permasalahan. Hal ini mengasah jiwa kepemimpinan, mengungkapkan perasaan, pemikiran dan gagasan mereka sendiri dengan berani, menghargai perbedaan dan pendapat yang muncul. Belajar menjadi seorang pemimpin sejak dini.

4.Menfaatkan tiap kesempatan; menciptakan keceriaan dalam pembelajaran

Belajar harus menjadi sesuwatu yang menyenangkan, menceriakan. Dengan perhatian pada suasana dan kenyamanan yang dibangun, peserta didik akan senantiasa rindu kepada sekolahnya, guru-gurunya dan belajar adalah hal yang menyenangkan untuk mereka.

5.Sediakan waktu khusus

Pada saat peserta didik kita sedang megalami masalah (sedih, tiba-tiba menjadi pendiam, tidak terkendali, pemurung, mogok sekolah dan sebagainya) maka sediakan waktu khusus untuk mendekati, berkomunikasi dan menjalin ikatan batin dengan peserta didik kita seperti pada kegiatan home visit selain itu juga bermanfaat untuk mengetahui kebiasaan mereka dirumah

6.Tegakkan disiplin

Belajar berdisiplin sejak dini akan berpengaruh besar sampai mereka dewasa. Meletakkan buku di lokernya, sepatu pada tempatnya, merapikan mainan setelah bermain, membersihkan sisa-sisa makanan, tidak terlambat, mencuci tangan sebelum makan dan sebagainya merupakan salah satu contoh menegakkan disiplin di sekolah KB dan TK.

7.Berikanlah contoh yang baik

Anak-anak adalah peniru ulung, mereka mencontoh kebiasaan kita saat bahagia, sedih, marah. Bahkan kebiasaan kita membaca buku, menulis, menyanyi dan sebagainya dicontoh semua oleh peserta didik kita. Sadarlah bahwa peserta didik kita mencontoh perilaku kita di sekolah maka tampillah menjadi contoh-contoh yag baik untuk peserta didik kita.

8.Ungkapkan kasih sayang

Anak-anak selalu mencari posisi yang nyaman dimanapun mereka berada. Dengan menunjukkan kita menyayangi mereka dalam bentuk perkataan, ucapan, hadiah dsb mereka merasa diperhatikan dan mendapat dukungan.

9.Komunikasi yang efektif

Membangun komunikasi yang baik, dengan bahasa yang mudah dipahami anak-anak, dengan kelembutan, perhatian dsb, membawa manfaat yang banyak. Mereka menjadi lebih mudah untuk diarahkan.

Mengajar anak-anak TK sudah menjadi Passionku. Aku mencintai mereka dan mudah-mudahan mereka mencintaiku. Amin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun