Mohon tunggu...
Katharina Lani
Katharina Lani Mohon Tunggu... Freelancer - Faculty of Agribusiness

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Dari Algae Menjadi Bioetanol

16 September 2018   16:34 Diperbarui: 16 September 2018   16:53 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brasil. Fakta tersebut menunjukkan tinginya keanekaragaman sumber daya alam hayati yang dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green economy).

Sumber daya alam di Indonesia khususnya tumbuhan sangat beragam dan melimpah, sehingga kita dapat memanfaatkan itu sebagaimana mestinya. Negara kita juga dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai mata pencaharian di bidang pertanian. Menurut data statistik pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa ada sekitar lebih dari 31 juta hektar are yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya berada di Pulau Jawa (Encyclopedia of the Nations Indonesia, 2011).

Banyak penelitian yang dilakukan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui untuk mengganti dan mengurangi penggunaan sumber daya alam tak terbaharui. Salah satunya adalah penelitian dalam pembuatan bioetanol yang berbahan baku tanaman. Tanaman yang digunakan juga adalah tanaman yang mudah didapat dan dapat diperbaharui.

Banyak dari kita sering mendengar istilah bioetanol, dan berfungsi sebagai bahan bakar pengganti yang tak dapat diperbaharui. Bioetanol ini sendiri memiliki arti etanol yang diproduksi dengan cara fermentasi menggunakan bahan baku nabati. Ethanol atau etil alkohol (C2H5OH), merupakan cairan yang tidak berwarna, larut dalam air, eter, aseton, benzene, dan semua pelarut organik, serta memiliki bau khas alkohol. Salah satu pembuatan ethanol yang paling terkenal adalah fermentasi.

Bioetanol memiliki beberapa keunggulan bila digunakan sebagai bahan bakar alternatif, yaitu nilai oktan yang tinggi menyebabkan campuran bahan bakar akan terbakar tepat pada waktunya sehingga tidak menyebabkan fenomena knocking, emisi gas buang tidak begitu berbahaya bagi lingkungan (seperti gas CO2 dan emisi NO), efisiensi tinggi dibangkan bensin.

Perkembangan bioetanol di Indonesia sebenarnya telah lama ada yaitu pada tahun 1986 pabrik ethanol BPPT di Lampung mengubah bahan bakunya dari ubi jalar dan ubi kayu dengan singkong. Perubahan ini dilakukan karena singkong memiliki kandungan pati yang lebih tinggi dibandingkan ubi jalar.

Bahan baku singkong ini sempat heboh di Indonesia, banyak perusahaan yang besar-besaran membuka lahan singkong untuk dijadikan bahan baku namun tidak berjalan dengan lancar karena banyak hambatan sehingga banyak yang menghentikan kegiatan ini.

Sebuah proses alternatif untuk memproduksi bioetanol dari algae (rumput laut) saat ini sedang dikembangkan oleh perusahaan Algenol. Daripada algae hanya ditanam dan lalu dipanen jika sudah matang, algae dapat memproduksi etanol secara langsung tanpa membunuh tanaman itu sendiri. Diklaim bahwa proses dari algae ini dapat menghasilkan 6000 galon per acre per tahun, daripada tanaman jagung yang hanya 400 galon per acre per tahun (Martin LaMonica, 2008).

Tetapi bioethanol juga memiliki kelemahan yakni, memerlukan modifikasi mesin jika ingin menggunakan bioethanol murni pada kendaraan dan bisa terjadi kemungkinan ethanol mengeluarkan emisi polutan beracun. Namun penggunaan bioetanol ini sangat dianjurkan karena dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang pastinya akan habis karena saat ini terus kita pergunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan menggunakan algae sebagai bahan baku bioetanol ini diharapkan dapat menambah ketersediaan bahan bakar. Semoga penelitian tentang algae dapat terus dilakukan dan menjadi sumber energi yang dapat diperbaharui di Indonesia dan dunia.

Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun