Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Omong Kosong Tentang Cinta

4 Agustus 2012   01:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:16 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sejatinya cinta yang begitu agung dan mulia. Bagaikan permata. Kini terapung-apung di dunia bagaikan seonggok batu saja.
Cinta tak semestinya bersatu. Mencintai tidak berarti harus memiliki. Demi cinta rela berkorban. Apapun akan kuberikan.

Jangankan emas permata. Hati dan jantung pun kan kupersembahkan. Kalau tidak percaya, belahlah dada ini. Betapa indah dan romantisnya. Bagai kata-kata pujangga.

Tetapi tahukah kita. Berapa banyak anak manusia yang harus kehilangan nyawa dan harapan? Karena cintanya tak dapat bersatu. Dipisahkan oleh keadaan dan perbedaan.

Karena cinta, obat serangga rela jadi minuman ringan. Sampai akhirnya benar-benar mabuk kepayang. Nyawa meregang.

Karena cinta rela melayang di udara dari gedung bertingkat. Tanpa pikir panjang. Lupa kata-kata indah syair pujangga.

Berapa banyak anak manusia yang harus frustasi dan menjadi pemabuk? Karena tidak bisa memiliki orang yang dicintainya.

Kemudian, jangankan emas permata atau hati dan jantung. Sesuatu yang murah meriah pun tak bisa diberikan. Yaitu perhatian dan pengertian.

Apakah itu cinta?

Cinta lebih menjadi omong kosong. Kata-kata cinta tak lebih dari obat bius saja. Kata-kata sakti untuk menghipnotis.

Karena cinta begitu mudah diucapkan. Begitu mudah merangkainya dalam kata demi kata.

Sekarang menjadi pertanyaan. Ketika seseorang mengucapkan "cinta". Cinta apa ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun