Mohon tunggu...
Kartika Wulansari
Kartika Wulansari Mohon Tunggu... Desainer - Disainer

Suka pada cita rasa berkelas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tanamkan Pendidikan Anti Radikalisme Sejak Dini

3 September 2018   07:15 Diperbarui: 3 September 2018   08:23 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karnaval Budaya - http://beritadaerah.co.id

Indonesia memang dikenal dengan budaya toleransinya. Indonesia juga dikenal dengan keramahan masyarakatnya. Keberagaman yang ada di negeri ini, juga tidak bisa dibantah. Karena memang demikianlah faktanya.

Keberagaman suku, budaya, bahasa dan keyakinan, membuat negeri semakin kaya dan penuh warna. Karena itulah, keberagaman di Indonesia harus tetap dijaga oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Tak terkecuali oleh anak-anak. Karena mengenalkan keberagaman di Indonesia sejak ini penting. Agar anak-anak bisa mengenal budayanya sejak dini.

Namun, tidak sedikit dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab mulai mengenalkan budaya-budaya intoleran sejak dini.

Masyarakat diajarkan untuk saling membenci antar sesama, dengan alasan tidak seiman, kafir dan segala macamnya. Bahkan ada juga yang sudah mengajarkan cara berpakaian ala-ala kelompok radikal. Seperti yang terjadi dalam karnaval budaya di Probolinggo, Jawa Timur.

Karnaval yang digelar tepat pada hari kemerdekaan Indonesia itu, diramaikan oleh rombongan anak-anak TK dengan berbaju serba hitam, mengenakan cadar dan membawa senjata mainan.

Sebenarnya tidak ada yang salah dan tidak ada yang melarang, pihak tertentu mengenakan cadar atau apapun yang identik dengan terorisme.

Namun, jika melihat karnaval tersebut, tentu membuat kita semua miris. Bagaimana mungkin anak-anak didandani serba hitam, mengenakan cadar dan membawa senjata mainan. Publik kemudian dengan mudah langsung berpikir, bahwa dandanan semacam ini identik dengan ISIS.

Dan seperti kita tahu, ISIS adalah merupakan organisasi teroris yang saat ini paling diburu oleh seluruh negara-negara. ISIS tidak hanya menebar teror di Irak ataupun Suriah yang menjadi negara asal mereka, tapi juga menebar teror di negara-negara eropa, afrika, bahkan asia.

\Di Indonesia sendiri banyak sekali serangkaian aksi teror yang dilakukan oleh simpatisan ISIS. Mulai dari bom Thamrin hingga bom gereja di Surabaya jelang Ramadan lalu.

Jika ISIS selalu menebar teror, kenapa profile mereka dikenalkan kepada anak-anak? Bukankah lebih baik anak-anak dikenalkan baju adat sejak dan budaya daerah sejak dini?

Budaya daerah terbukti mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang sangat bermanfaat bagi tumbuh kembangnya anak. Budaya daerah mengajarkan bagaimana saling menghormati dengan yang tua, saling menghargai dengan yang berbeda, dan saling tolong menolong dengan yang lemah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun