Mohon tunggu...
Mbedah Alam
Mbedah Alam Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Kutubut Turost

Mbedah Alam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Penulis Pemula Melalui Kompasiana

17 Mei 2019   03:31 Diperbarui: 17 Mei 2019   03:33 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kompasiana.com

Bagi penulis, kebuntuan ide buat bahan menulis adalah sebuah bayangan kematian. Apalagi Setelah sekian lama berhenti dari dunia tulis menulis sungguh sulit untuk memulainya lagi, padahal ide-ide sering muncul namun waktu untuk menurehkannya dalam bentuk tulisan sering menjadi kendala sendiri bagi seorang menulis.

Berbicara dan menulis adalah dua hal yang sama maksudnya yaitu menyampaikan gagasan kepada orang Iain untuk diketahui dan diambil manfaatnya, namun sungguh besar kendala di dalamnya apalagi bagi pemula. 

Maka tak heran banyak buku pedoman dan tata cara berbicara dan menulis yang baik banyak bertebaran, berbagai teori dan panduan serta pedoman beraneka ragam dimunculkan, namun sejatinya menulis dan kemahiran berbicara di depan publik itu ibarat seorang uang ingin berenang maka sebaik dan sebanyak apapun teori renang yang dimiliki tidak akan memiliki arti sedikitpun jika tidak dipraktekkan.

Lalu bagaimana cara memulai menulis, jawabannya yaitu asal menulis, menulis dan menulis ide apa saja yang melintas di tulis, asal berpedoman memiliki nilai manfaat kepada diri dan orang Iain. Soal sedikit banyak manfaatnya bukan urusan seorang penulis pemula, pokoknya mulai menulis dan menorehkan ide apa saja termasuk saat ia kehilangan ide atau blank sama sekali. Tulislah kondisi tersebut karena ide kreatif itu kadang justru muncul di saat kita tak ada ide sedikitpun, tulislah kondisi apapun, di manapun, dan prinsipnya jangan takut jelek atau salah. 

Asal menulis justru akan menuntun kita untuk mengungkapkan unek-unek hati dan flkiran yang tidak tercurahkan, torehkan saja dalam bentuk tulisan. Dan ketika muncul ide ditengah asal tulis tersebut langsung saja menulis, dibuat catatan lecil, skemakan dan disistematikan sehingga lambat laun akan menjadi sebuah karya yang indah dan mempesona. 

Karena seorang penulis yang baik dan handal itu tidak datang secara instan, mereka mungkin telah menghabiskan ribuan kertas dan pena hanya untuk menulis selembar kertas. 

Menulis memiliki kepuasan tersendiri karena dengan menulis ide kita terbaca dan didokumentasikan sehingga pada saat tertentu ketika membuka flle-file itu akan mengingatkan pengalaman tertentu yang justru membuat kita senyum-senyum sendiri karena melihat dan membaca tulisan yang tidak berurutan tersebut. 

Kompasiana memberikan kesempatan bagi semua orang yang ingin menyalurkan kreatifitas dan bakat menulis tak terkecuali bagi penulis pemula. 

Dengan jutaan anggota dan pengunjung di Kompasiana, membuat peluang tulisan kita bisa dibaca oleh banyak orang. Bahkan ada dialog antar pengunjung di kolom komentar, ini hal baik buat saling bertukar sapa dan berbagi pengalaman dengan para senior.

Seorang penulis ternama pernah berkata tentunya dalam tulisannya, bahwa bakat menulis harus terus menerus diasah karena seorang penulis senior sekalipun pernah mengalami kesulitan menorehkan idenya dalam bentuk tulisan.

"Bahkan jika seorang penulis menggantungkan penanya sehari saja, laksana kiamat besar segera menjelang"

Menulis ibarat pisau yang harus selalu diasah dan digunakan karena sekali ia tidak diasah atau digunakan maka akan semakin membuatnya tumpul, agar semakin tajam maka harus sering digunakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun