Mohon tunggu...
Karla Wulaniyati
Karla Wulaniyati Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Membaca dan (Kadang-kadang) Menulis di karlawulaniyati.com

Let the beauty of what you love be what you do (Rumi)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"Learn, Unlearn, dan Relearn" Salah Satu Cara Menjadi Penulis Serius

11 Februari 2019   07:30 Diperbarui: 23 April 2021   07:22 2962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pepatah dari Alvin Toffler. | https://id.pinterest.com/pin/103371753918730605/

Gara-gara suka pada film seri A Discovery of Witches yang bergenre fantasy, historical fiction saya jadi search banyak hal salah satunya mencari tahu siapa penulisnya. Saya tertarik untuk melihat bagaimana seseorang bisa membuat satu karya yang apik. Saya mendapatkan ternyata penulis bukunya bernama Deborah Harkness.

Deborah Harkness adalah seorang profesor dibidang sejarah yang mengajar sejarah Eropa dan sejarah keilmuan di University of Southern California. Tahun 2011 menerbitkan buku fiksi pertamanya A Discovery of Witches yang merupakan jilid pertama dari All Souls Trilogy. 

Dua bukunya yang lain Shadow of Night dan The Book of Life. Deborah Harkness selain bersekolah di Amerika yang menjadi negara kelahirannya juga bersekolah di Oxford University. Latar belakang cerita di A Discovery of Witches pun di Oxford University.

Dari riwayat hidup Deborah Harkness itu saya mengambil kesimpulan bahwa jika ingin menjadi seorang penulis yang serius maka harus bersungguh-sungguh dalam mengusahakan itu. Tidak cukup dengan hanya karena suka dan mencintai menulis lalu selesai dengan itu. Melihat film yang merupakan visualisasi dari buku yang ditulis Deborah Harkness ada tahapan panjang sampai menghasilkan karya seapik itu.

Saya melihat ada proses learn, unlearn, dan relearn bisa menjadi salah satu tahap yang harus dilalui jika ingin menjadi penulis yang serius. Kebetulan kemarin saya pernah membahas, Unlearn Dalam Menulis Menjadi Salah Satu Pembebas Diri, untuk kali ini saya ingin menuliskan bagaimana seorang yang ingin menjadi penulis --- saya mengistilahkannya penulis serius --- harus mau melewati tahapan learn, unlearn, dan relearn, ketiga kata tersebut merupakan kutipan dari slogan yang diungkapkan dan dipopulerkan oleh Alvin Toffler.

Ada pesan yang kuat dari Alvin Toffler seorang penulis dan futurolog Amerika yang dikenal karena karya-karyanya yang membahas  mengenai digital, revolusi komunikasi, dan singularitas teknologi bahwa buta huruf di abad ke 21 ini bukan karena tidak bisa membaca dan menulis tetapi lebih kepada tidak bisa learn, unlearn, dan relearn.

The illiterate of the 21st century will not be those who cannot read and write, but those who cannot learn, unlearn, and relearn. (Alvin Toffler)

Kaitan antara learn, unlearn, dan relearn.

Learn artinya belajar, berubah dari tidak tahu menjadi tahu. Ada perubahan yang terjadi. Jika ada salah konsep maka harus mau berubah dan meninggalkan konsep tersebut (unlearn), menangkap konsep yang benar  kemudian memegang kebenaran yang baru (relearn).

Kaitan antara learn, unlearn, dan relearn dengan menjadi penulis yang serius.

Learn menjadi tahapan dimana penulis mendapatkan, memperoleh, mengumpulakan informasi, pengetahuan, keterampilan, dan pengetahuan atas segala seluk beluk kepenulisan. Lalu membentuk pola pikir yang diaplikasi dalam mengasah kemampuan menulis.

Setelah terbentuk konsep, pengetahuan, dan keterampilan jika ada konsep atau pengetahuan yang salah saat proses learn maka penulis harus mau unlearn untuk tahap berikutnya.

Baca Juga: Inilah 7 Sikap Keliru yang Sering Dilakukan Penulis Pemula!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun