Mohon tunggu...
Ahmad Athoillah
Ahmad Athoillah Mohon Tunggu... Jurnalis - -------

--------

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menulis Jangan Menunggu Terinspirasi Dulu

19 Juli 2017   12:58 Diperbarui: 7 Agustus 2017   13:43 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

''Jangan Menunggu Terinspirasi Baru Menulis, Tapi Menulislah, Maka Inspirasi itu Akan Hadir Dalam Tulisanmu''

PESAN motivasi yang cukup j*ngkrik-i ini saya terima dari seorang teman. Persis sama orangnya, juga j*ngkrik-i. Dikirim melaluI WhatsApp. Berupa file video. Sebenarnya tidak hanya motivasi untuk menulis saja. Tapi ada banyak. Mulai dari kiat menjadi orang bahagia hingga kiat rajin ibadah. Dan, pesan tersebut berlaku umum. Baik yang sudah punya pasangan maupun yang masih menuntut jodohnya pada Tuhan.

Saya tahu apa yang diinginkan teman saya melalui pesan yang dikirimnya tersebut. Dia ingin saya menulis. Maklum, hampir tiga hari ini saya bolos menulis di garasitulis. Tahu kenapa? Karena saya lagi tidak ada inspirasi.

La ndilalah, bukannya ngajak makan atau ngopi agar saya dapat inspirasi untuk menulis. Malah dia kirim pesan video yang meminta saya menulis tapi tidak usah menunggu inspirasi. Apa itu ngak j*angkrik-i.

Tapi karena memang saya bukan type lelaki yang suka mengecewakan orang lain. Apalagi harus berhadapan dengan perempuan secantik Dek Kezia Waraouw. Eh, bukan ding. Secantik istri saya maksudnya. Hehehe...

Akhirnya saya pun luluh. Tidak kuasa untuk tidak menulis, meski tidak ada inspirasi. Yang penting saya nulis. Tapi saya tidak tahu apa yang harus saya tulis. Saya pun bingung. Mau nulis apa, wong tidak ada ide. Ya... mau gimana lagi. Ya terserah. Memang tidak ada ide untuk saya tulis.

Lho... lha kok masih nulis terus, Mas...? Iya-ya dek... kan sudah saya sampaikan sejak awal saya tidak ada ide untuk menulis. Tapi kenapa saya masih saja menulis (pikir saya).

Lagi-lagi karena saya tidak ingin mengecewakan pembaca garasitulis. Yang disitu ada pak bupati, pak wabup, pak ketua dewan, pak sekda, dan seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) se-Tuban hingga camat, serta semua pembaca garasitulis yang dirahmati Allah, yang tidak pernah jenuh menyimak esai-esai di blog yang belum ada iklannya ini. Saya pun terus melanjutkan tulisan ini.

Entah sampai pada kalimat apa nanti saya akan berhenti. Saya juga belum tahu. Karena saya masih terus menulis.

Sambil berfikir untuk terus bisa melanjutkan tulisan ini. Setelah saya pikir-pikir, ternyata pesan motivasi teman saya itu benar. Buktinya, meski saya tidak punya inspirasi dan ide untuk menulis. Tapi setelah saya menulis kalimat pertama, kedua, dan ketiga. Ternyata benar, tulisan saya tidak hanya berhenti pada kalimat ketiga itu saja. Tapi masih lanjut hingga kalimat ini. Luar biasa.

Benar kata teman saya tadi: Jangan menunggu terinspirasi baru menulis, tapi menulislah, maka inspirasi itu akan hadir dalam tulisanmu. Hehehe... terimakasih sobat. Berkat pesan motivasi sampean saya akhirnya bisa menyelsaikan tulisan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun