Menurut ejaan kita, angka yang kita pakai ada dua, yaitu angka Arab dan angka Romawi. Angka Arab adalah angka seperti 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, angka-angka yang setiap hari kita pakai. Mungkin ada yang protes, "Itu bukan angka Arab, angka Arab yang biasa ditulis pada halaman Alquran." Nah, itu pendapat yang keliru. Angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 adalah angka Arab, yang konon dalam buku Filsafat ilmu Jujun S. Sumantri, yang mengalami "metamorfosis" dari angka Arab yang sering kita lihat di halaman Alquran tadi. Sebaliknya, angka Romawi adalah angka seperti I, II, III, IV, V, dan seterusnya.
Apa bedanya angka Arab dan angka Romawi? Dengan bahasa sederhananya, angka Arab adalah bilangan dasar, sedangkan angka Romawi adalah bilangan tingkat. Jadi, 1 dibaca satu, sedangkan I dibaca kesatu dan seterusnya.
Nah, misalkan, kita ingin menuliskan peringatan ulang tahun, kita bisa mengatakan, "HUT ke-17" atau "HUT XVII". Untuk angka Romawi, tidak perlu lagi ditambahkan kata ke, seperti HUT ke-XVII, ini penulisan yang keliru sebab dibacanya menjadi, "HUT ke ketujuh belas", ke-nya dua kali.
Kemarin kita memperingati hari kemerdekaan RI. Bagaimana menuliskannya dengan angka Arab? Biasanya kita temukan dua cara menuliskannya:
HUT RI ke-66
HUT ke-66 RI
Dari sisi penulisan angka, kedua penulisan tersebut benar. Namun, secara kelogisan (mungkin juga keambiguan), bentuk penulisan pertama tidak tepat, sebab akan ada penafsiran "RI ke-66". Jadi, yang ulang tahun itu adalah RI ke-66, sedangkan RI ke-1 s.d. RI ke-65 tidak sedang berulang tahun. Nah, sebaliknya penulisan kedualah yang tepat.
Misalkan, ada yang bertanya, "HUT keberapa?"
Kita jawab, "HUT ke-66."
Kalau ditanya lagi, "HUT ke-66, siapa?"
Kita jawab lagi, "HUT ke-66 RI."
Jadi, dengan penulisan HUT ke-66, berarti angka 66 menerangkan ulang tahunnya, berbeda dengan RI ke-66 angka tersebut menjelaskan RI-nya...