Siang tatkala ujung kepala terbakar, pandangan seketika buram membentur bayangan, kaca-kaca jendela memantulkan aneka bimbang, lalu-lalang keinginan membelah kesadaran
Jiwa mulai mendidih terpanggang matahari, rumput tempat berpijak mengering bersama pedih, tanah retak mengandung tangis tak terperih. Angin merintih membawa kabar, aneka derita tergambar di setiap raungan
Panas, panas, teriakan menggema di ujung tenggorokan. Raga menggelepar di kubangan penderitaan, seonggok kayu kering berharap meneduhkan, selembar daun tua meratap memohonkan
Bagan batu 7 november 2019
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!