Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi | Oh

16 September 2019   04:53 Diperbarui: 16 September 2019   04:56 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa kabarmu kawan? Bekas luka di wajahmu mulai mengering, mungkin debu dan angin sering membelai. Bagaimana dengan hatimu? Semoga coretan kelam peperangan telah terhapus, hitam hangus tersimpan dalam bungkus

Engkau masih mampu berceloteh tentang kucing kesayanganmu, merasakan cakarnya sering manja menggores mengucurkan darah. Itu tak seberapa menurutmu, berondongan peluru pernah menjadi hujan bagimu

Tanamlah mawar di ransum makanan, begitu pesanmu tiap kali peperangan hendak di mulai, siramlah minyak zaitun di tapak kaki yang gemetar oleh dentum mesiu, ucapmu berulang kali hingga aku menganggapnya mantra sakti

Jangan duduk diatas puing, kawan! Itu bekas ladang pembantaian yang tertutup krisan. Mungkin begitu caramu melupakan kepedihan, atau engkau sengaja menanamnya di bawah mata kaki

Bagan batu 16 september 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun