Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi | Di Perbatasan Malam dan Dini Hari

24 Juni 2019   22:19 Diperbarui: 24 Juni 2019   22:31 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika serangga malam sejenak menyandarkan lelah, mengumpulkan mimpi bekal peraduan hingga pagi, di tikungan jalan tempat kumpulan bunga sedap malam bersolek diri, harum hawa keindahan, semerbak mewangi di tarikan angin yang kasmaran

Aku mengenangmu lewat rembulan yang pucat mulai memudar, sedingin hati yang diterpa tusukan malam yang melukai, berdiri tergagap menyambut semburat dini hari. Dari balik tirai kehidupan yang menyungkup alam, aku tertegun dalam diam

Di perbatasan malam dan dini hari, ketika barisan embun mulai menghiasi, hendak ku lupakan tentang dirimu, hendak ku benamkan kenangan itu. Tapi tangan tak mampu mencabut memori dari hati, lidah terasa kelu ketika menyebut namamu

Bukan mengakhiri yang berat bila terjadi, bukan melupakan yang tak bisa aku tunaikan, tapi malam dan dini hari seakan mengajarkan, kenangan adalah bagian dari hati, kerinduan adalah mainan perasaan. Bila kenangan dan kerinduan tercampakan, sanggupkah hidup dengan serpihan hati

Bagan batu 24 juni 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun