Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jalan sunyi

18 April 2019   13:13 Diperbarui: 18 April 2019   13:38 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang hendak ku kunyah siang ini, rumput rumput hijau mulai menjerit kesakitan, terinjak kata kata dungu berfigura palsu. ranting ranting semak tempat biasa ku berteduh, meranggas gersang walau hujan telah menjelang. ini ironi bahkan mungkin tragedi

Ketika kebenaran hampir pasti terbukti, engkau lari tunggang langgang menghindari sepi. pada batu kau pesankan, pada cipratan air sungai engkau bisikan. tapi gunung gunung yang menjulang diam tak bersaksi, tidak membantah juga tidak mengiyakan. mungkin enggan atau tak sampai hati

Pandangilah sawah ladang yang membentang, tempat anak anak lugu biasa berdendang. akankah kau hendak menabuh genderang perang, hanguskan padi menguning di temani rumput teki di pematang. bukankah kemenangan hanyalah permainan dunia, bukankah kekalahan cuman gurauan. itulah sepi

Bagan batu 18 april 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun