Mohon tunggu...
Zaki Iskandar
Zaki Iskandar Mohon Tunggu... Auditor - YNWA!

YNWA!

Selanjutnya

Tutup

Humor

Samidi ”Curanmor” dan Lawakannya yang Menyentil

22 November 2011   08:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:21 6059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_207627" align="aligncenter" width="246" caption="Sumber: samidicuranmor.multiply.com"][/caption]

Bagi masyarakat Cilacap dan sekitarnya, sosok penyiar radio bernama Samidi pasti sudah tidak asing lagi. Penyiar yang melambung namanya ketika bekerja di Yess Radio ini adalah salah satu penutur terbaik lawakan berbahasa Banyumasan selain Peang Penjol dkk. Karena keberhasilannya mempopulerkan acara bernama ”Curanmor” yang merupakan singkatan dari Curahan Perasaan dan Humor, Samidi dianggap telah berjasa sangat besar dalam menggairahkan dan meningkatkan kembali antusiasme dan penghargaan masyarakat – khususnya generasi muda – terhadap hal-hal yang terkait dengan bahasa Banyumasan.

Dari beberapa puluh rekaman lawakan Curanmor yang pernah saya dengar, hampir seluruhnya merupakan penuturan ulang cerita humor yang sebelumnya pernah dimuat atau ditayangkan dalam media massa baik cetak maupun elektronik. Tapi ternyata di sinilah seorang Samidi membuktikan kepiawaiannya. Cerita humor yang diperolehnya dari berbagai macam sumber, secara mengagumkan dapat diramu dengan sangat baik sehingga menghasilkan sebuah lawakan audio yang klop di telinga masyarakat Banyumas Raya. Dan seperti tidak puas hanya sekedar memproduksi acara yang mengocok perut pendengarnya, Samidi dengan sangat lihai menyelipkan kritikan-kritikan sosial maupun protes atas pelayanan publik yang secara umum kualitasnya telah kita ketahui bersama.

Salah satu contoh cerita Curanmor yang membuat saya terpingkal-pingkal sekaligus merasa ”terwakili” adalah lawakan tentang kisah Samidi ketika terjadi mati listrik di kampungnya. Saya memilih istilah ”terwakili” karena mumpung di telinga kita masih terngiang-ngiang pernyataan mantan Dirut PLN Dahlan Iskan yang bertekad akan secepatnya membebaskan Indonesia dari pemadaman listrik. Berikut ini adalah usaha saya untuk mencoba menuturkan kembali lawakan tersebut dalam Bahasa Indonesia. Meskipun saya hanya sekali mendengarkan rekaman lawakan tersebut, semoga apa yang saya tulis nanti masih dapat ”dirasakan” kelucuannya....

Samidi, PLN, dan Tahi Kerbau

Samidi menggambarkan dirinya sebagai seorang penduduk dari sebuah desa pelosok yang warganya banyak memelihara ternak seperti kerbau dan sapi. Pada suatu malam, Samidi yang sedang berjalan kaki menuju ke sebuah tempat, mengomel sendirian karena tiba-tiba mati listrik sehingga jalanan menjadi gelap gulita. Untunglah sinar bulan sedikit membantu menerangi jalan yang akan dilewatinya. Omelannya kira-kira seperti ini:

”Keterlaluan! Sungguh keterlaluan PLN ini! Memadamkan listrik kok seenaknya sendiri. Kalau kita telat bayar listrik, kita akan dikenai denda. Tapi kalau ada pemadaman begini, minta maaf pun tidak. Jadinya gelap gulita begini. Bahkan kuburan Congot pun lebih terang dari tempat ini....

”Eh, tapi di depanku kok ada benda aneh, ya? Mirip tahi kerbau! Tapi itu tahi apa bukan, ya? Soalnya sekarang ini gelap sekali. Wah, jangan sampai deh, aku menginjak benda itu. Jijik. Nanti kakiku jadi kotor. Tak sudi aku, kaki yang bersih tersentuh kotoran itu....

”Tapi supaya aku yakin, coba aku colek sedikit benda itu. Hmm, sekarang aku colek. Ya, yang aku rasakan di jariku, benda ini memang sepertinya tahi kerbau. Tapi aku tetap belum yakin kalau ini tahi kerbau. Apa aku cium saja, ya? Fiuh, baunya sih seperti tahi kerbau. Tapi aku masih tetap ragu-ragu....

”Ah, coba deh, benda ini aku jilat saja. Mungkin dengan kujilat, aku bisa yakin benda ini tahi kerbau atau bukan. Nah, sekarang aku jilat. Huek!! Rasanya memang agak-agak anyir gimanaaa gitu. Seperti... Seperti... Ya! Seperti tahi kerbau! Betul sekali, ini tahi kerbau! Aku yakin seyakin-yakinnya KALAU INI ADALAH TAHI KERBAU!!

”Alhamdulillah.... Untung tadi aku TIDAK JADI menginjak benda ini....”

Hahahaha!

[caption id="attachment_217636" align="aligncenter" width="512" caption="Kalopengenketemuvickyshubisadisinitempatnyakalikalidoimakandisini (sumber: dok. pribadi Kandar T.)"]

13535713691121579093
13535713691121579093
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun