Beberapa hari mendekati aksi sejuta umat "bela islam" atau aksi penegakan hukum terhadap Mas Ahok, publik menyoroti beberapa tokoh politik nasional sebelumnya gemar bicara membahas terkait aksi 4 november itu. Salah satunya yang sering sekali bicara di media adalah Om LBP. Hampir seluruh media nasional menampilkan komentar-komentarnya terkait itu. Bahkan, Om LBP menanggapai steatment beberapa tokoh politik lainnnya yang berasal dari seberang istana. Tentu ini menjadi prilaku politik tersendiri, karena urusan ini diluar dari tupoksinya dan melebih wewenangnya sebagai Menko Kemaritiman.
Om LBJ juga bicara tenang kepastian-kepastian tenang alur aksi tersebut, bahkan dia berani memastikan Presiden Jokowi tetap di Istana ketika hari anggung itu tiba. Singkat cerita, Aksi Rakyat terbesar sepanjang sejarah itupun terlaksana. Aksi itu awalnya berjalan dengan santun dan harmonis. Tapi di ujung aksi terjadi provokator yang mengakibatkan benturan tidak dapat dihindari. Gerakan massa menjadi sporadis, dan tuntutan massa pun berubah menjadi “lengserkan Jokowi”.
Judul yang Bung baca diatas sama sekali tidak berhubungan dengan pidato pak Presiden yang mengatakan “yang seharusnya sudah bubar, tetapi menjadi rusuh. Dan ini kita lihat telah ditunggangi oleh aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi”.
Sampai saat ini (dalam 3 hari ini) tak ada media yang memberitakan Om LBP, kemana, dimana, dan sedang buat apa. Kiranya publik rindu sangat dengan Menko itu. Kerinduan publik pun mengerucut pada sebuah tanya besar, kiranya dimana keberadaan Om LBP saat 411 tersebut?
kalau sanak saudara ada yang tahu, bolehlah kiranya dibagi. karena menurut saya ini penting, ya, sangat penting sekali !
tapi kalau sanak saudara ada kabar dari Om SBY juga gak papa sih, yang penting berkabar ya. hayuk ah cepat berkabar.
