Mohon tunggu...
Rustam_RTM
Rustam_RTM Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari makna

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Polemik Poin Terakhir Pertandingan LCY-Ginting dan Amukan Netizen +62

17 November 2019   21:08 Diperbarui: 19 November 2019   13:45 3399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ginting saat dipodium runner up Hong Kong Open 2019. Foto: Twitter @INABadminton

Ginting menghampiri umpire. Protes ia layangkan untuk keputusan wasit di poin terakhir yang menentukan. Pengembalian Ginting saat lawannya tengah mengejar championship point dianggap fault. Sayangnya, wasit tak bergeming, keputusan tak berubah.

Sementara lawannya, Lee Cheu Yiu telah melompat kegirangan. Selebrasi atas gelar juara untuk pertama kali sepanjang karier bulutangkisnya.

Wajah Ginting tak mampu menyembunyikan kekecewaan atas keputusan wasit. Ia lalu berjalan menuju ke ujung lapangan. Kecewa dan lelah bercampur di sana.

Harapan Ginting untuk meraih gelar pertamanya tahun ini kembali gagal. Ia harus menerima kekalahan dari wakil tuan rumah dengan skor 21-16, 10-21, dan 20-22. Namun, poin kemenangan pemain tunggal putra tuan rumah di set ketiga itu kemudian jadi polemik.

Umpire menyatakan pengambilan Ginting adalah fault lantaran mengira shuttlecock dipukul Ginting sebelum melewati net. Sayangnya, dari potongan video pasca pertandingan yang diperlambat-- yang beredar di media sosial menujukkan hal lain. Bola yang dipukul Ginting telah melewati net. Net juga tidak goyang, artinya Ginting tidak melanggar karena badan atau raketnya menyentuh net.

Tak ayal, protes dari netizen +62 (Indonesia) menyoal keputusan kontroversial itu bak gelombang tsunami. Di Twitter, #Ginting jadi trending topic.

Akun resmi instagram BWF pun tak luput dari amuk massa netizen yang kecewa dengan keputusan wasit itu. "Curang", "No Fault" adalah komentar yang paling banyak ditemui di postingan yang menampilkan potongan video kedua pemain itu.

Protes itu juga tak hanya dilayangkan netizen. Anders Antonsen, pemain tunggal putra Denmark pun angkat bicara. Melalu IG story, ia memposting foto yang menampilkan posisi shuttlecock sebelum dipukul Ginting.

"Should be able to call a challenge on these situations" tulis pemain peringkat 3 dunia itu di foto yang dipostingnya tersebut. Selain itu, Anders juga membuat tanda panah yang menunjuk posisi shuttlecock lalu menuliskan "No Fault" yang artinya bukan pelanggaran.

Keputusan wasit yang jelas merugikan Ginting itu pun sudah diprotes oleh pihak PBSI. Hal itu dikabarkan Subid Hubungan Luar Negeri PBSI, Bambang Roedyanto alias Koh Rudy melalui akun twitternya @RudyRoedyanto.

"Sudah kirim email ke BWF soal poin terakhir Ginting," tulisnya. "Ada yang bisa kirim ke WA koh Rudy?? Video footagenya?" imbuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun